Tips Persiapkan Dana Pendidikan Anak di Tahun Ajaran Baru

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 1 Juli 2022 20:55 WIB

Ilustrasi anak siswa Sekolah Dasar (SD). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Anak sekolah akan mulai kembali masuk 10 Juli 2022. Setelah libur akhir tahun pendidikan, mereka akan memasuki tahun ajaran baru 2022/2023 dan akan dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Para siswa harus mulai bersiap kembali bersekolah dan menjalankan rutinitas harian. Selain persiapan memasuki sekolah untuk anak-anak, orang tua juga harus memikirkan persiapan dana pendidikan yang harus dikeluarkan di tahun ajaran baru. Untuk orang tua maupun wali dengan anak-anak yang akan masuk ke jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, maupun perguruan tinggi, mempersiapkan dana pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari kendala saat pendaftaran berlangsung.

Persiapan dana pendidikan juga untuk mengantisipasi adanya penyesuaian kenaikan uang sekolah yang mungkin terjadi setiap tahun. Di Indonesia, penyesuaian biaya pendidikan bisa terbilang cukup tinggi, mencapai rata-rata 10- 20 per tahun. Bahkan, ada beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki kenaikan biaya pendidikan sebesar 10-15 per semester.

Hal ini tentu yang menjadi tolok ukur bagi setiap wali murid untuk dapat mempersiapkan segala kebutuhan dan keperluan dana pendidikan anak dari jauh-jauh hari. Ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan dan diperhatikan terkait persiapan biaya pendidikan anak, antara lain sebagai berikut, menurut rekomendasi OK Bank.

Melakukan riset terkait biaya pendidikan dari sekolah yang dipilih
Dengan memahami kisaran biaya pendidikan, para orang tua dan wali murid dapat memperkirakan biaya pendidikan anak dari awal masuk sekolah, bahkan hingga jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Perkiraan dana yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dapat dihitung dengan melihat sekolah mana saja yang ingin dituju dan seperti apa kurikulum serta fasilitas pendidikan yang ditawarkan.

Advertising
Advertising

Perencanaan dapat dilakukan dengan jangka waktu 5-10 tahun ke depan. Akan lebih baik jika tidak mempersiapkan kebutuhan dana pendidikan anak dengan terburu-buru untuk menghindari kemungkinan pendidikan terhambat karena kondisi keuangan.

Menghitung biaya pendidikan dengan menghitung besaran inflasi
Setelah mengetahui perkiraan biaya dan jenis pendidikan anak yang ingin dicapai dari sekolah terpilih, para orang tua dan wali murid dapat mulai menghitung total biaya sekolah dengan turut memperhitungkan besaran inflasi yang mungkin terjadi. Perhitungan ini akan menjadi dasar untuk dapat memulai perencanaan menabung atau investasi jangka panjang.

Pilih instrumen investasi yang tepat
Setelah dua langkah pertama diterapkan, satu hal lagi yang dapat dilakukan oleh para orang tua dan wali murid adalah mencoba memilih instrumen investasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini bisa dipertimbangkan dengan mengukur keuntungan yang mungkin didapat dalam jangka waktu tertentu saat langkah mempersiapan dana dilakukan.

Para orang tua atau wali murid dapat menggunakan instrumen bermain saham atau reksadana. Namun, mereka juga dapat menggunakan jalur konvensional di mana dapat menabung setiap bulan di akun perbankan yang dimiliki. Persiapan matang mungkin telah dijalankan namun kondisi darurat yang sering tiba-tiba muncul terkadang sulit dihindari.

Meski demikian, di zaman sekarang ini, kemudahan bagi masyarakat ketika memiliki keperluan dana mendadak tidak lagi serumit dulu. Banyak tersedia program mudah dan terpercaya untuk dapat mengajukan pinjaman atau dana tambahan ketika dibutuhkan.

Baca juga: Sebelum Putuskan Anak Ikut Homeschooling, Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangannya

Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

19 menit lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

12 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

23 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

2 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

5 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya