Sindrom Cotard Delusi Tubuh Terasa Mati, Apa Gejala dan Penyebabnya?

Minggu, 3 Juli 2022 17:13 WIB

Parkinson Berangkat dari Perut

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Cotard kondisi delusi langka yang ditandai dengan keyakinan keliru yang menganggap bagian tubuh terasa mati, sekarat, atau tidak ada. Mengutip Healthline, kondisi ini sering disebut sebagai sindrom mayat berjalan atau delusi nihil. Biasanya mengalami depresi berat atau gangguan psikotik lainnya. Delusi Cotard hanya sekitar 200 kasus yang diketahui di seluruh dunia.

Beberapa ahli berpendapat, delusi Cotard menyebabkan mempengaruhi pandangan orang yang mengalaminya. Pertama, mengubah cara seseorang memandang diri sendiri. Kedua, terus mempercayai pandangan yang keliru itu, walaupun itu sudah diyakinkan tidak benar.

Gejala delusi Cotard

Gejala utama delusi Cotard, keyakinan nihil dunia ini tidak ada yang bernilai atau bermakna. Orang yang mengalami delusi Cotard akan merasa dirinya sudah mati. Beberapa orang merasakan keadaan nihil tentang seluruh tubuhnya. Sedangkan yang lain merasakan hanya organ tertentu anggota badan.

Gejala lain yang ditunjukkan delusi ini, yaitu kecemasan, halusinasi, ketakutan berlebihan terhadap penyakit (hipokondria), dan keseruan ketika menyakiti diri atau keinginannya mengenai kematian.

Banyak kemungkinan faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami delusi Cotard. Mengutip WebMD, beberapa penelitian menunjukkan, rata-rata orang dengan delusi Cotard berusia 50 tahun.

Advertising
Advertising

Kondisi kesehatan mental lainnya juga rentan meningkatkan risiko seseorang mengalami delusi Cotard, antara lain gangguan bipolar, kekacauan identitas (disosiatif), merasa diri tak nyata (depersonalisasi), skizofrenia.

Penyebab delusi Cotard

Delusi Cotard rentan dialami karena pengaruh dari masalah medis lain terhadap otak. Mengutip MedicineNet, kondisi itu dipengaruhi beberapa penyakit antara lain:

1. Demensia kondisi karena adanya penurunan dua fungsi otak, seperti kehilangan memori dan penilaian

2. Ensefalopati tersebab virus atau racun yang mengubah cara kerja dan struktur otak

3. Parkinson kerusakan sel saraf di otak yang menyebabkan gemetar, kaku, dan kesulitan berjalan

4. Pendarahan di luar otak karena cedera yang parah

5. Multiple sclerosis atau sklerosis ganda melumpuhkan otak dan sumsum tulang belakang.

6. Epilepsi merupakan kondisi yang terjadi karena aktivitas di sel saraf otak terganggu.

7. Benturan kencang mengena kepala

8. Migrain

Baca: Bagaimana Meringankan Gejala Sindrom Capgras?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

9 jam lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

17 jam lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

30 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

32 hari lalu

Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

Gangguan Bipolar dan kepribadian ganda adalah gangguan kesehatan mental yang sering memiliki gejala yang serupa, namun keduanya kondisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

34 hari lalu

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

40 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

48 hari lalu

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

49 hari lalu

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetap Proses Hukum Ibu Bunuh Anak di Bekasi Meski Pelaku Terindikasi Skizofrenia

54 hari lalu

Polisi Tetap Proses Hukum Ibu Bunuh Anak di Bekasi Meski Pelaku Terindikasi Skizofrenia

Polisi pastikan proses hukum kasus ibu bunuh anak di Bekasi tetap dilanjutkan, meski pelaku terindikasi mengidap penyakit jiwa skizofrenia.

Baca Selengkapnya