Self Compassion, Kenapa Belas Kasih kepada Diri Sendiri Perlu Dilakukan?

Selasa, 19 Juli 2022 10:10 WIB

Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Merasa kasihan pada orang lain dapat terjadi saat melihat seseorang tersebut mendapat musibah atau dalam kondisi yang tidak baik. Tapi pernahkah Anda merasa menaruh belas kasih pada diri sendiri? Rasa tersebut disebut self compassion atau welas asih.

Welas asih atau self compassion menurut Dr Kristin Neff, profesor psikologi di Universitas Texas tidak berbeda dengan memiliki rasa belas kasih pada orang lain. Dikutip dari self-compassion.org, belas kasih yang secara harfiah berarti menderita bersama, saat merasakannya terdapat perasaan hangat, perhatian dan keinginan untuk membantu orang lain.

Welas asih merupakan perasaan di mana kita sadar akan penderitaan, kegagalan, dan ketidaksempurnaan merupakan bagian dari pengalaman manusia. Welas asih juga bukan mengasihani diri sendiri dengan memikirkan masalahnya sendiri dan lupa jika orang lain memiliki masalah yang sama.

Mengasihani diri sendiri cenderung memunculkan perasaan egosentris dan membesar-besarkan ataupun membandingkan penderitaan yang dialami dengan orang lain. Bersikap welas asih juga bukan berarti memanjakan diri atau self indulgence. Misalnya saja setelah melewati suatu ujian atau pekerjaan berat bersikap memanjakan diri seperti, “Hari ini aku mau rebahan dan santai seharian, nggak mau ngapa-ngapain pokoknya”.

Memanjakan diri sendiri akan menjadi bumerang karena sulit menghadapi kenyataan atau realita yang dijalani. Hal ini juga berpotensi takut membenci diri sendiri karena tidak melakukan apa yang sedang diinginkan.

Advertising
Advertising

Konsep welas asih berbeda, kepedulian terhadap diri sendiri dapat memberikan motivasi untuk bertumbuh dan berubah menjadi lebih baik lagi. Welas asih juga memberikan rasa aman dalam menerima diri sendiri karena tidak khawatir atas self censure dan self condemnation.

Terdapat tiga elemen menurut Dr. Kristin dalam laman resminya untuk membentuk dan membedakan welas asih atau self compassion dengan pemanjaan diri maupun mengasihani diri sendiri.

Self-kindness vs Self-judgment

Welas asih memerlukan sifat hangat dan pengertian pada diri sendiri ketika mengalami kegagalan atau merasa tidak dengan menyadari jika tidak ada hal yang sempurna dibandingkan mengkritik dan menyalahkan diri sendiri atas kegagalan tersebut. Untuk menjadi welas asih, dibutuhkan sifat yang lembut pada diri sendiri saat mengalami hal yang buruk atau sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Ketika menyangkal saat gagal, akan menyebabkan stres dan frustasi. Sebaliknya, jika kenyataan dihadapi dengan pemahaman yang dingin dan lembut akan tercipta keseimbangan emosional.

Common humanity vs Isolation

Saat gagal atau mendapat masalah besar mungkin terpikir jika kita adalah orang paling menderita atau satu-satunya orang yang tidak memiliki kemampuan untuk berhasil dalam mengerjakan sesuatu. Padahal kita lupa, semua adalah manusia yang fana dan tidak sempurna. Sehingga welas asih menjadikan diri lebih memahami bahwa penderitaan dan ketidakmampuan melakukan sesuatu adalah hal yang wajar dan bagian dari pengalaman menjadi manusia.

Mindfulness vs Over-identification

Welas asih juga membutuhkan keseimbangan terhadap emosi negatif sehingga perasaan tidak respon berlebihan. Keseimbangan berpikir ini bisa didapatkan dengan menghubungkan masalah yang sedang dialami dengan orang lain yang memiliki masalah serupa, sehingga dapat melihat dari perspektif yang lebih besar.

Meski begitu, keseimbangan ini sulit didapat jika kita tidak bersedia untuk memahami pikiran dan emosi negatif pada diri sendiri dengan pikiran yang jernih dan terbuka. Selain itu mindfulness merupakan kondisi di mana pikiran tidak menghakimi, menyangkal, maupun menekan perasaan dan melihat perasaan serta emosi secara apa adanya. Meski rasa sakit dan mengasihani diri sendiri pasti muncul, mindfulness dapat mengontrol diri untuk tidak terlalu ‘mengambil hati’ atas emosi dan pikiran negatif yang muncul.

Neff juga menyebut, welas asih tidak berpatok pada harga diri dan penilaian orang lain. Misalkan melihat seseorang disukai karena paras atau kemampuannya. Namun self compassion melihat seseorang mendapat rasa suka dan kasih sayang bukan karena sifat tertentu melainkan setiap manusia memiliki hak untuk itu.

TATA FERLIANA

Baca: 5 Cara Meningkatkan Harga Diri dan Bangkit Kembali dengan Cepat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

1 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

8 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

9 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

9 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

12 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

14 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya