Mengenal Factitious Disorder, saat Seseorang Berbohong tentang Penyakit yang Dialami

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 21 Juli 2022 07:03 WIB

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be

TEMPO.CO, Jakarta - Factitious disorder adalah kondisi mental ketika seseorang mencoba memalsukan atau melebih-lebihkan suatu penyakit yang dialami untuk memperoleh perhatian dan simpati.

Mereka berbohong tentang gejala, menyabotase tes medis, atau melukai diri sendiri untuk mendapatkan gejalanya. Mendiagnosis dan mengobati factitious disorder sulit karena ketidakjujuran pengidapnya.

Melansir Mayo Clinic, factitious disorder tidak sama dengan menciptakan masalah medis untuk keuntungan praktis, seperti keluar dari pekerjaan atau memenangkan gugatan di pengadilan.

Meskipun orang dengan factitious disorder tahu bahwa mereka menyebabkan gejala atau penyakit, mereka bisa jadi tidak memahami alasan perilaku mereka atau mengenali masalah pada diri mereka sendiri.

Pada tingkat yang lebih parah, pengidap bahkan mengklaim bahwa seseorang memiliki tanda atau gejala penyakit fisik atau psikologis, atau menyebabkan cedera atau penyakit pada orang lain dengan tujuan menipu orang lain.

Advertising
Advertising

Kondisi ini dinamai factitious disorder imposed on another (sebelumnya dikenal dengan munchausen syndrome by proxy). Hal ini biasanya dialami orang tua hasil manifestasi child abuse.

Melansir Cleveland Clinic, diperkirakan 1-2 persen pasien yang dirawat di rumah sakit memiliki factitious disorder. Tetapi karena ini adalah penyakit “tipu daya” (dan membutuhkan tim dokter untuk mendiagnosis), jumlahnya sebenarnya bisa jadi lebih tinggi.

Melansir laman National Health Service UK, factitious disorder merupakan kondisi mental yang kompleks dan sulit dipahami. Banyak orang dengan menolak perawatan psikiatri atau profil psikologis, dan tidak jelas mengapa orang dengan kondisi mental tersebut berperilaku demikian.

Beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai kemungkinan penyebab sindrom Munchausen. Ini termasuk:

  • Memiliki trauma atau penyakit emosional selama ketika masa kanak-kanak
  • Mengalami personality disorder, yakni kondisi kesehatan mental yang menyebabkan pola pemikiran dan perilaku abnormal
  • Memiliki dendam terhadap figur otoritas atau profesional kesehatan.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Sering Pura-pura Sakit? Awas Sindrom Munchausen

Berita terkait

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

9 jam lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

4 hari lalu

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

Anggota DPRD Provinsi Dapil Sumatera Utara 9, Satika Simamora, menjenguk beberapa warganya.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

7 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

7 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

8 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

9 hari lalu

Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

Pelajari lebih lanjut tentang gejala dan kemungkinan komplikasi lupus. Apa saja tanda-tanda awal penyakit lupus?

Baca Selengkapnya

Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

9 hari lalu

Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

Lupus merupakan penyakit autoimun yang ditunjukkan dari gejala sakit kulit, demam, sakit sendi, rambut rontok, dan gangguan saraf.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

13 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya