Alasan Tenaga Kesehatan Perlu Vaksinasi Booster Kedua

Reporter

Antara

Senin, 1 Agustus 2022 18:02 WIB

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 31 Juli 2022. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengadakan Vaksinasi Covid-19 dosis 1, 2, dan booster pada pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran No HK 02.02/C/ 3615 /2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan karena merupakan kelompok yang berisiko tinggi terpapar COVID-19. Selain itu juga mempertimbangkan semakin banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi COVID-19.

Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan vaksinasi booster kedua bagi tenaga kesehatan (nakes) sangat diperlukan karena dapat meningkatkan kadar antibodi yang akan melindungi dari risiko terkena COVID-19. Masyarakat pun harus diingatkan pandemi belum berakhir sehingga masih harus terus meningkatkan kewaspadaan.

"Peningkatan kadar antibodi ini diperlukan untuk melindungi dari risiko COVID-19," katanya.

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu menambahkan kebijakan pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi booster kedua bagi tenaga kesehatan merupakan langkah yang sangat tepat. "Terkait booster kedua ini memang telah diusulkan sebelumnya karena seperti kita ketahui efektivitas vaksin turun setelah sekian bulan sehingga untuk meningkatkan kembali diperlukan dosis penguat," jelasnya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran UI itu menjelaskan peningkatan kadar antibodi diperlukan menyusul naiknya kasus COVID-19 di Tanah Air. Menurutnya, masyarakat yang termasuk dalam kelompok rentan seperti lansia, pemilik penyakit penyerta, dan penderita masalah imun juga perlu segera mendapatkan vaksinasi dosis booster kedua.

Advertising
Advertising

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara itu juga menambahkan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama hingga booster juga harus terus ditingkatkan karena secara ilmiah terbukti bermanfaat untuk mengurangi risiko atau kemungkinan tertular COVID-19.

"Selain itu, sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan masker, baik di dalam maupun luar ruangan, guna mencegah penyebaran COVID-19 harus kembali digencarkan," imbaunya.

Baca juga: Alasan Indonesia Perlu Vaksinasi Booster Kedua

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

11 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

12 hari lalu

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

19 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya