Apakah Cacar Monyet Berbahaya? Begini Cara Pencegahannya

Reporter

Fathur Rachman

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 8 Agustus 2022 17:35 WIB

Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times

TEMPO.CO, Jakarta -Cacar monyet atau monkeypox (MPVX) merupakan penyakit yang hampir mirip dengan cacar pada umumnya. Perbedaannya, penyakit ini menular melalui hewan ke manusia.

Cara penyebaran cacar monyet ini melalui kontak langsung dengan berbagai zat hewan atau manusia yang terinfeks cacar monyet. Biasanya virus ini berada dalam darah, cairan tubuh, lesi kulit atau mukosa, tetesan pernapasan yang mampu masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, selaput lendir, atau kulit yang rusak.

Cukup Berbahaya

Jika ditanya apakah cacar monyet berbahaya bagi manusia, maka jawabannya cukup berbahaya. Meskipun disebutkan dalam laman Healthline, penyakit ini bisa disembuhkan dengan sendirinya, dengan estimasi waktu 2 sampai 4 pekan

Data lanjutan juga menunjukan bahwa 1 dari 10 kasus individu yang terkena cacar monyet menyebabkan kematian. Ada beberapa faktor yang berpotensi memperparah risiko kasus penyakit cacar monyet ini, di antaranya terpapar virus dalam waktu lama, memiliki kesehatan yang buruk secara keseluruhan, dan komplikasi dengan penyakit lain.

Lalu melansir situs resmi WHO, wabah cacar monyet sudah mencapai 14.000 kasus, termasuk dilaporkan telah lima orang meninggal dunia. Di Inggris sendiri tercatat wabah ini telah tumbuh menjadi 2.137 kasus. Dan 28 kasus baru sampai bulan Juli 2022. Di negara lain seperti Amerika Serika terindikasi telah terdapat 136 kasus baru yang membuat total kasus mencapai 2.108.

Sementara di Indonesia, disebutkan pada laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, belum didapatkan kasus cacar monyet kronis yang ada di Indonesia. Meskipun tahun ini terdapat satu warga Jawa Tengah terindikasi cacar monyet. Namun untungnya setelah mengiktui tes uji, warga tersebut dinyatakan negatif cacar monyet.

Bagaimana pengobatan cacar monyet?

Advertising
Advertising

Belum menyebarnya wabah ini di Indonesia bukan berarti kita tidak mempersiapkan cara pencegahannya. Masih dalam Healthline, penyakit ini bersifat self limiting atau dapat disembuhkan tanpa adanya obat dari dokter.

Namun ada cara lain untuk mengendalikan virus cacar monyet ini, yaitu dengan pemberian vaksin vaccinia atau vaksin cacar. vaksinia imun globulin (VIG), dan obat antivirus untuk hewan pengerat berpoternsi penyebar cacar monyet.

FATHUR RACHMAN
Baca juga :


Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

4 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

9 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

9 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

23 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

27 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

53 hari lalu

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.

Baca Selengkapnya

Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

23 Januari 2024

Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

Tim riset menunjukkan bahwa vaksinasi dengue akan memberikan hasil yang lebih baik jika dikombinasikan dengan program nyamuk terinfeksi wolbachia.

Baca Selengkapnya

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.

Baca Selengkapnya

Batuk Rejan Mewabah di New York, Berikut yang Perlu Dipahami soal Penyakit Ini

5 Januari 2024

Batuk Rejan Mewabah di New York, Berikut yang Perlu Dipahami soal Penyakit Ini

Batuk rejan atau pertusis adalah infeksi saluran pernapasan. Vaksin bisa melindungi anak-anak dari penyakit ini. Siapa yang paling berisiko tertular?

Baca Selengkapnya