Jangan Terlalu Sering Makan Mi Instan, Cek Bahayanya

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 12 Agustus 2022 15:00 WIB

Ilustrasi mi instan (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penggemar mi instan di Indonesia karena makanan ini sederhana dan punya cita rasa yang nikmat, praktis, serta mengenyangkan. Terlebih, cara memasaknya juga tidak susah.

Ada banyak sekali varian rasa mi instan, bahkan mi produksi perusahaan lokal banyak diekspor ke berbagai penjuru dunia, seperti negara-negara Eropa, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan negara tetangga di Asia. Di balik kemudahannya, mi instan ternyata menyimpan banyak efek buruk bagi kesehatan. Berikut bahayanya menurut Healthline dan Thailandmedicalnews.

Sulit dicerna dan bisa menyebabkan kanker
Selain praktis, mi instan juga salah satu panganan yang awet disimpan berbulan-bulan tanpa lemari pendingin karena menggunakan bahan kimia dan pengawet Bulyted hydroxyanisole (BHA) dan Butylhydroquinone (TBHQ). Dua jenis pengawet ini bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker. Bahan kimia yang bersifat karsinogenik juga bisa menyebabkan asma, kecemasan, dan jika dikonsumsi jangka panjang bisa menyebabkan diare karena makan mi instan dapat membebani sistem pencernaan yang karena sulit dicerna.

Mengandung MSG yang berbahaya bagi kesehatan otak
Ada dua penelitian yang membahas dampak monosodium glutamate (MSG) bagi otak. Beberapa peneliti menyebutkan MSG dapat membahayakan kesehatan otak. Penelitian lain bahkan menemukan MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak. Akan tetapi, penelitian lain menunjukkan MSG hanya sedikit berdampak buruk pada otak. Meskipun demikian, penelitian yang lain menyebutkan mengonsumsi MSG dalam jumlah banyak bisa menyebabkan obesitas, sakit kepala, juga mual.

Meningkatkan risiko penyakit jantung
Penelitian dalam Journal of Nutrition menyebutkan orang yang sering mengonsumsi mi instan berisiko lebih besar mengalami sindrom metabolik daripada yang jarang. Sindrom metabolik adalah kondisi kesehatan dengan gejala obesitas sentral, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol rendah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, juga stroke.

Advertising
Advertising

Menyebabkan tekanan darah tinggi
Mi instan memang sahabat terbaik saat tengah bulan atau keadaan keuangan sedang tidak baik. Namun makan mi instan dalam jumlah banyak ternyata bisa memicu tekanan darah tinggi karena mengandung banyak garam. Mengonsumsi garam atau natrium terlalu banyak dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Sebuah penelitian tentang darah tinggi di Amerika Serikat pada 2018 bahkan menyebutkan dalam 23 kasus konsumsi garam yang tinggi adalah faktor utama penyebab kematian yang tinggi.

Baca juga:

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

17 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

8 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya