5 Kiat Mengatasi Trust Issue atau Enggan Memercayai Siapa pun

Senin, 15 Agustus 2022 05:09 WIB

Ilustrasi depresi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seseorang enggan memercayai orang lain, karena alasan apa pun, bisa saja menandakan kondisi trust issue. Keengganan memercayai tak hanya terhadap orang lain, tapi juga keluarga, kerabat, sahabat, kekasih.

Mengutip Proceedings of the National Academy of Sciences of the USA, laporan penelitian pada 2018 menemukan ketakpercayaan atau trust issue berhubungan terhadap faktor sosialisasi, termasuk dinamika dan pengaruh lingkungan keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dengan trust issue enggan terbuka dengan orang lain.

Meskipun trust issue menjadi suatu usaha emosional yang menantang, tapi masih ada kemungkinan untuk mengatasi masalah kepercayaan ini.

Kiat mengatasi trust issue

1. Bangun kepercayaan secara perlahan

Advertising
Advertising

Seseorang memercayai orang lain untuk memberikan warna baru dalam kisah hidupnya. Jika memiliki kesalahan, bangun kepercayaan secara bertahap sambil berusaha memaafkan. Mengutip Verywell Mind, jika merasa kepercayaan yang dibangun terlalu cepat, inilah waktu untuk sedikit mundur. Itu untuk meningkatkan kepercayaan lagi. Semua proses butuh waktu, sehingga wajar jika terkadang seseorang maju dan mundur untuk membangun kepercayaan.

2. Bercerita tentang masalah trust issue

Ketika bercerita tidak perlu memberikan setiap detail tentang yang terjadi pada masa lalu. Cukup bersikap terbuka tentang upaya membangun kepercayaan membantu orang lain memahami. Hubungan yang terjalin pun bisa dimengerti satu sama lain ketika seorang di antaranya enggan memercayai orang lain.

3. Menjadi seseorang yang bisa dipercaya

Jika sedang mencoba membangun kepercayaan, seseorang harus mau memercayai orang lain dulu. Ini berarti bersikap terbuka tentang perasaan, pendapat, pemikiran, dan batasan. Hubungan interpersonal yang sehat berdasarkan sikap saling memercayai akan terbangun.

4. Belajar percaya diri

Cara terbaik untuk membangun kepercayaan dimulai memercayai diri sendiri. Itu berarti seseorang harus mulai membangun kesadaran diri yang lebih kuat untuk memandu interaksi dengan orang lain. Percaya diri dibangun dengan sikap keadaan pikiran yang berfokus pengenalan tentang yang dirasakan sekarang, tanpa melalui penilaian.

5. Konsultasi atau terapi

Terapi berguna membantu seseorang untuk mengatasi trust issue. Berkonsultasi dengan para profesional kesehatan mental untuk mempelajari lebih lanjut tentang diri berjuang membangun kepercayaan dalam suatu hubungan.

Baca: 5 Penyebab Trust Issue, Tak Mau Percaya Siapa pun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

3 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

4 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

19 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

31 hari lalu

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.

Baca Selengkapnya

Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

40 hari lalu

Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

Selain faktor risiko yang bersifat fisik atau keturunan, masalah emosional juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya kanker ginjal.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

41 hari lalu

Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

43 hari lalu

Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

Jika Anda kesulitan bersikap terbuka kepada pasangan karena berbagai alasan, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan

Baca Selengkapnya