Tanda Anda Alami Quarter Life Crisis, Bagaimana Atasinya?

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 18 Agustus 2022 13:00 WIB

Masa usia 18 hingga 30 tahun biasanya penuh dengan kegelisahan yang sering disebut quarter life crisis. (Canva)

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah quarter life crisis semakin terkenal akhir-akhir ini. Istilah itu adalah bahasa anak muda yang sedang mempertanyakan jati dirinya. Biasanya mereka mengalami hal ini setelah bertahun-tahun lulus dari jenjang pendidikan, orang mulai berpikir tentang perubahan dalam hidupnya, seperti berbicara, bersikap, bertindak, maupun berinteraksi.

Hal ini kemudian mengembangkan pandangan hidup yang mulai realistis, orang dalam quarter life crisis atau krisis paruh baya, biasanya juga mulai merasa dirinya belum mencapai apa-apa. Apa itu krisis paruh baya?

Menurut urbandictionary, orang biasanya alami quarter life crisis pada usia dua puluhan, usia saat perjalanan karier akan dimulai. Sehingga pada fase ini orang akan memikirkan jalan yang akan dipilih sebagai tujuan hidupnya.

Berikut quarter life crisis menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam akun instagram resminya @ditjen.dikti. Quarter life crisis adalah suatu periode saat seseorang merasakan krisis emosional, hal ini terjadi ketika harus membuat keputusan berupa pilihan hidup. Ini biasanya terjadi pada anak muda usia 18 hingga 30 tahun.

Selain itu, krisis paruh baya dimulai dengan seringnya mempertanyakan diri sendiri, seperti identitas diri dan juga pilihan karir kehidupan kedepannya. Hal ini dikarenakan orang yang sedang mengalami quarter life crisis akan merasa kehilangan identitas.

Advertising
Advertising

Berikut ini tanda-tanda yang biasa dialami saat sedang berada dalam krisis paruh baya.

1. Biasanya orang yang mengalami krisis paruh baya akan merasa bingung apa yang harus dilakukan untuk kedepannya.
2. Selain itu dia juga akan berusaha untuk mencari apa yang hilang dalam hidupnya.
3. Merasa kesulitan mengambil keputusan. Hal ini berkaitan dengan pemikiran dan pandangan hidup yang mulai realistis, berbeda dengan pandangan hidupnya semasa duduk di bangku pendidikan. Merasa kurang termotivasi.
4. Merasakan ketegangan atau kebingungan memilih jalan hidup. Umumnya pilihannya adalah tetap bertualang seperti saat sebelumnya atau justru menetap dan menjadi orang dewasa.

Lalu apakah ada cara mengatasi krisis paruh baya? Meskipun quarter life crisis merupakan hal yang wajar dialami oleh anak muda, tetapi ada juga cara untuk mengatasi quarter life crisis, yaitu dengan berlaku produktif dan juga beberapa hal berikut:

1. Bersabar dengan proses diri. Pernah mendengar kata-kata 'semua orang punyai timeline-nya masing-masing'. Ini perlu dipahami oleh orang yang sedang dalam quarter life crisis, agar tidak gelisah dan menyalahkan diri sendiri secara terus menerus.

2. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kesuksesan orang lain tidak seharusnya dijadikan bahan untuk melukai diri sendiri dengan membandingkannya dengan diri sendiri. Jangka waktu dalam meraih kesuksesan semua orang tidaklah sama.

3. Hiduplah di masa sekarang. Hal ini berarti bahwa masa lalu tidak perlu disesali karena tidak dapat diubah, tapi masa depan masih bisa direncanakan.

4. Jauhkan diri dari hal-hal negatif. Pergaulan yang toxic harus dihindari, karena akan merugikan banyak hal.

5. Bersyukur dengan pencapaian hari ini. Kadangkala, diri sendiri harus diapresiasi, bersyukur atas kerja keras dan pencapaian hari ini, jangan terus menerus jangan terus menerus menyalahkan diri sendiri. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan ketenangan batin.


Berita terkait

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

4 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

30 hari lalu

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.

Baca Selengkapnya

Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

39 hari lalu

Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

Selain faktor risiko yang bersifat fisik atau keturunan, masalah emosional juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya kanker ginjal.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

40 hari lalu

Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

42 hari lalu

Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

Jika Anda kesulitan bersikap terbuka kepada pasangan karena berbagai alasan, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan

Baca Selengkapnya

Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

42 hari lalu

Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Dahsyatnya Dampak Patah Hati pada Fisik, Tak Hanya Emosional

19 Februari 2024

Dahsyatnya Dampak Patah Hati pada Fisik, Tak Hanya Emosional

Tak hanya menghancurkan perasaan dan menggerus emosi, patah hati juga berdampak besar bagi kondisi tubuh, bahkan mempengaruhi jantung.

Baca Selengkapnya

Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

19 Februari 2024

Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?

Baca Selengkapnya

Perbedaan Menangis sebagai Ekspresi Alamiah dan Pencitraan Emosional

14 Januari 2024

Perbedaan Menangis sebagai Ekspresi Alamiah dan Pencitraan Emosional

Sebagai respons emosional, menangis adalah cara untuk memproses perasaan. Namun, bagaimana jika seseorang menangis karena manipulasi atau dibuat-buat?

Baca Selengkapnya