Mengapa Asbes Tidak Dianjurkan untuk Digunakan Atap Rumah?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 18 Agustus 2022 17:58 WIB

Warga membetulkan asbes atap rumah yang diterjang angin puting beliung di Taman Sari, Bandung. Jumat (27/8). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Asbes sampai saat ini masih digunakan atap rumah bagi sebagian masyarakat Indonesia. Asbes dipilih karena biayanya yang terbilang lebih murah dari genteng dan bahan lainnya. Namun di balik itu semua, asbes dianggap sebagai pembunuh secara diam-diam karena efek sampingnya yang berbahaya bagi kesehatan.

Meskipun asbes dianggap cukup berbahaya, tapi ada beberapa penjelasan mengapa asbes masih dapat dipergunakan. Melansir health.state.mn.us, atap atau dinding berbahan asbes dinyatakan tidak berbahaya semisal kondisnya dalam keadaan baik dan baru. Dengan kata lain bersifat ‘nonfriable’ atau tidak dapat pecah dengan tekanan tangan.

Sementara penghalang uap seperti kertas justru lebih berbahaya karena dianggap mudah rapuh atau friable oleh tekananan tangan. Adapun berbagai faktor yang membuat atap dengan asbes mudah rapuh sehingga dianggap tidak gembur.

Atap asbes yang rapuh akan menyebabkan pelepasan serat asbes ke udara. Lalu jenis kegiatan seperti memecahkan, mengampelas, memotong, mengebor dan menggergaji material mempermudah penyebaran asbes ke udara.

Asbes yang terhirup ke dalam paru-paru seseorang berpotensi besar menyebabkan penyakit paru-paru, seperti salah satunya asbestosis. Melansir Healthline, asbes yang terhirup ke saluran pernapasan akan tertanam di paru-paru.

Advertising
Advertising

Hal tersebut lama-kelamaan akan membentuk jaringan parut yang membuat seseorang sulit untuk bernapas secara normal. Prognosis Anda bervariasi tergantung pada berapa lama dan seberapa banyak Anda terpapar

Seorang pekerja yang sering berhubungan dengan penggunaan asbes lebih tinggi terkena asbestosis. Pekerjaan tersebut di antaranya adalah pekerjaan konstruksi, pertambangan, dan tukang listrik.

Karena itu, untuk mengurangi terpaparnya asbes dalam keseharian, seseorang dapat menghindari penggunaanya atau memakai bahan lain yang sekiranya lebih aman.

Selain itu, perlunya mengecek kembali kondisi kesehatan atap bangunan yang mulai terlihat rapuh. Terkadang atap dan dinding yang mengandung asbes dapat ditutup dengan bahan baru.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Waspadalah, Asbes Bisa Sebabkan Kanker Paru

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

9 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

12 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya