Sindrom Withdrawal, Kondisi yang Dialami Ketika Berhenti Kecanduan Zat
Reporter
Yolanda Agne
Editor
Bram Setiawan
Jumat, 19 Agustus 2022 12:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasan mengonsumsi minuman beralkohol secara terus-menerus bisa berakibat masalah kesehatan. Saat berusaha untuk berhenti atau mengurangi minum alkohol secara seketika rentan mengalami sindrom withdrawal alkohol.
Sindrom withdrawal dialami orang-orang yang sangat kecanduan minum alkohol, saat ingin berhenti dilakukan secara mendadak maka bisa saja berisiko. Jika seseorang hanya minum sesekali, kecil kemungkinan mengalami sindrom ini saat berhenti atau sakau.
Mengutip WebMD, sindrom withdrawal kombinasi efek fisik dan mental yang dialami setelah berhenti menggunakan atau mengurangi asupan zat, seperti alkohol dan obat. Jika telah menggunakan zat yang ketergantungan tinggi, kemudian memutuskan berhenti atau mengurangi penggunaan secara drastis bisa mengalami berbagai gejala withdrawal. Intensitas dan durasi gejala ini dapat sangat bervariasi, tergantung pada jenis obat dan susunan biologis tubuh.
Jenis zat yang berakibat sindrom withdrawal
Mengutip Verywell Mind, berbagai zat tertentu yang menyebabkan gejala withdrawal antara lain:
1. Alkohol
Tidak semua orang yang berhenti minum alkohol memiliki gejala ini. Tapi, kebanyakan orang yang berhenti tiba-tiba setelah minum cukup alkohol untuk waktu yang lama mengalami berbagai gejala kambuh.
2. Heroin
Orang yang kecanduan heroin mengalami beberapa gejala ini yang sangat hebat. Sebagian orang yang sindrom post-acute withdrawal (PAWS) berlangsung selama hitungan bulan.
3. Ganja
Dibandingkan alkohol dan obat-obatan lainnya, gejala withdrawal juga bisa dialami beberapa pengguna ganja ketika mencoba untuk berhenti. Beberapa gejala itu sulit untuk sebagian orang sehingga terkadang memutuskan untuk kembali menggunakan zat itu.
4. Nikotin
Tidak semua orang mengalam gejala yang sama. Seperti yang diketahui banyak orang yang merokok, berhenti dari kecanduan nikotin sangat sulit.
5. Oxycodone
Tingkat parah dan gejala berhenti dari resep obat ini biasanya terkait dengan berapa lama dan banyak konsumsi obat. Sebaiknya tetap berpedoman petunjuk dokter jika menggunakan obat penghilang rasa sakit atau nyeri. Itu untuk mencegah risiko withdrawal atau gejalanya ringan.
Baca: Gejala Sindrom Munchausen Perilaku Berpura-pura Sakit
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.