Bagaimana Mengurangi Risiko Penyakit Silikosis?

Minggu, 21 Agustus 2022 19:54 WIB

Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kelebihan silika dalam tubuh menyebabkan kondisi silikosis. Kebanyakan menghirup debu silika dalam jumlah besar dan terus-menerus ini yang mengakibatkan penyakit silikosis. Silika zat yang secara alami ditemukan di beberapa jenis batu, pasir, dan tanah.

Merujuk National Health Service UK, orang yang bekerja di industri
pemasangan dan pemotongan batu, konstruksi dan pembongkaran rentan mengalami penyakit silikosis. Silika yang dihirup dalam jumlah banyak juga rentan dialami orang yang bekerja di pertambangan, penggalian, pembuatan tembikar, keramik, kaca, dan pengaspalan.

Kiat mengurangi silikosis

Mengutip Health Direct, silikosis berkemungkinan dikurangi risikonya secara menghindari kontak terlalu lama dengan debu silika. Memakai masker pelindung tapi bukan yang sekali pakai, membasahi alat dan bahan untuk menekan debu. Penggunaan alat yang memiliki fitur pengumpul debu dan mematuhi prosedur kesehatan juga berguna untuk mengurangi risiko penyakit silikosis.

Mengutip Healthline, gejala silikosis biasanya dialami setelah silikia terhirup selama bertahun-tahun, kemudian berkembang menjadi masalah. Biasanya mencakup batuk terus-menerus, sesak napas, penurunan berat badan, sakit dada, demam, kaki bengkak, bibir biru, dan mudah kelelahan. Apabila kondisi terus memburuk, gejala bisa makin parah.

Bila terus dibiarkan, silikosis rentan menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti penyakit jaringan ikat, termasuk rheumatoid arthritis, scleroderma, eritematosus sistemik, kanker paru-paru, fibrosis, kegagalan pernapasan, dan tuberkulosis.

Silika akan mengendap di paru-paru yang lama-kelamaan menyebabkan pembengkakan atau peradangan secara bertahap. Itu berakibat jaringan paru-paru mengeras dan terluka. Akibatnya, paru-paru tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Mengutip WebMD, terapi ekstra oksigen yang menggunakan tangki portabel kecil untuk membantu mengurangi kelelahan. Merujuk Cleveland Clinic, berhenti merokok atau menggunakan produk tembakau bermanfaat untuk mengurangi risiko parah penyakit silokosis. Penggunaan bronkodilator bermanfaat meningkatkan aliran udara.

Baca: Penyakit Silikosis Akibat Terlalu Banyak Menghirup Debu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

1 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

13 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

16 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

16 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

17 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

21 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

27 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

32 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Popcorn Lung, Gangguan Pernapasan Akibat Menghirup Zat Kimia pada Makanan

13 Februari 2024

Mengenal Penyakit Popcorn Lung, Gangguan Pernapasan Akibat Menghirup Zat Kimia pada Makanan

Gejala penyakit popcorn lung sering terjadi 2 hingga 8 minggu setelah sakit atau terpapar bahan kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya

6 Fakta TBC Di Indonesia, Pernah Hampir Sejuta Kasus Hingga Ada di Candi Borobudur

3 Februari 2024

6 Fakta TBC Di Indonesia, Pernah Hampir Sejuta Kasus Hingga Ada di Candi Borobudur

Kasus TBC sudah ada sejak abad ke-8. Pernah mencapai 969.000 kasus setahun.

Baca Selengkapnya