TEMPO.CO, Jakarta - Quercetin pigmen tumbuhan yang mengandung flavonoid yang memberi warna buah, bunga, dan sayuran. Flavonoid quercetin berguna sebagai antioksidan yang menetralkan radikal bebas penyebab kerusakan sel dan DNA dalam tubuh.

Mengutip dari laman Frontiers, tumbuhan menghasilkan quercetin melalui beragam senyawa organik atau fenilpropanoid yang diturunkan dari salah satu golongan asam amino esensial (fenilalanin).

Manfaat quercetin

1. Mengurangi peradangan

Mengutip Healthline, quercetin membantu mengurangi peradangan sel manusia. Laporan penelitan terhadap 50 wanita yang mengalami rheumatoid arthritis berkurang rasa nyeri dan kekakuan tubuh saat pagi. Manfaat itu setelah rutin mengonsumsi 500 miligram quercetin.

2. Menurunkan tekanan darah

Konsumsi 500 miligram suplemen quercetin setiap hari mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik. Hasil rata-rata 5,8 milimeter air raksa (mmHg) dan 2,6 mm Hg.

3. Menurunkan risiko kanker

Mengutip Verywell Health, quercetin membantu memperlambat pertumbuhan beberapa jenis sel kanker, seperti leukemia dan kanker paru-paru.

Merujuk laman Memorial Sloan Kettring Cancer Center, quercetin bekerja dalam tubuh manusia karena efek antioksidan yang mengandung gugus fenolik yang berguna menangkal efek buruk radikal bebas. Quercetin bersifat inflamasi dan mencegah sel kanker atau kemopreventif yang menjaga kestablilan membran. Klaim untuk mencegah kanker dari quercetin terjadi melalui regulasi protein p53 yang menjaga sel dari mutasi genetik akibat kerusakan DNA.

Efek samping quercetin

Mengutip Healthline, biasanya asupan quercetin bersumber dari konsumsi sayuran dan buah-buahan secara langsung tidak menimbulkan efek samping. Tapi, dalam beberapa kasus, mengonsumsi suplemen yang mengandung lebih dari 1.000 miligram quercetin sehari menyebabkan efek samping ringan sakit kepala, perut, atau sensasi kesemutan.

Baca: 5 Sayuran Terbaik untuk Kesehatan Jantung Menurut Ahli Gizi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.