Punya Kista Tak Perlu Khawatir, Tetap Bisa Hamil

Jumat, 26 Agustus 2022 09:16 WIB

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan yang memiliki endometriosis atau kista tak perlu khawatir tidak akan memiliki momongan. Terdapat momen terbaik bertemunya sperma dan sel telur hingga pembuahan di rahim setelah kista dibersihkan. Momen ini hanya berlangsung satu tahun.

Menurut dokter spesialis obstetri ginekologi dan konsultan fertilisasi in vitro di laboratorium IVF Morula, Rumah Sakit Bunda Margonda, Reni Junita, terdapat tata laksana yang harus dilalui pasien endometriosis agar lekas mendapat momongan. "Pertama memang harus dilakukan screening infertilitas, misalnya ultra sonografi trans vaginal untuk melihat jaringan endometriosis itu menempel dan tumbuh," kata Dokter Reni Junita dalam Live Instagramnya @Rni_Junita, beberapa waktu lalu.

Sebagai bentuk radang inflamasi, jaringan endometriosis dapat tumbuh di ovarium, tuba falopi, hingga rahim. Lantaran itu, bila keberadaan endometriosis sudah terdeteksi, harus segera dibersihkan melalui operasi laparopskopi.

"Kendati sudah dibersihkan, tidak berarti endometriosis tidak tumbuh kembali, bagi perempuan yang memiliki sensitif hormon, endometriosis bisa menempel dan tumbuh kembali di organ tertentu," kata Reni.

Sementara itu, bagi pasien endometriosis yang ingin hamil, proses berikutnya yang harus dilalui adalah menjalani suntik hormon selama 3 bulan. Bila kondisi yang tercipta ideal, seperti obarium, tuba falopi dan rahim yang bersih, ditambah dengan dukungan hormon yang baik, peluang hamil secara alami dapat tercipta.

Advertising
Advertising

"Makanya golden time setelah laparopskopi yang ingin hamil adalah satu tahun, bila proses alami belum berhasil, bisa dikejar dengan inseminasi, bila belum berhasil juga bisa ikut program bayi tabung," kata Reni.

Waktu satu tahun disebut sebagai masa emas untuk kehamilan lantaran jaringan endometrioasis berpeluang tumbuh kembali satu tahun kemudian setelah dibersihkan. Kehamilan, menurut Reni merupakan salah satu cara mengendalikan hormon secara alami di tubuh perempuan yang dapat mencegah kemunculan endometriosis.

Endometriosis atau kista merupakan jaringan yang tumbuh tak sewajarnya di luar dinding rahim. Keberadaan kista dapat menyebabkan gangguan kesuburan lantaran dapat menginvasi jumlah sel telur dalam ovarium, menutup jalan sel telur keluar dari tuba falopi, hingga mengganggu proses pembuahan sel telur oleh sperma di rahim.

Keberadaan kista dapat dikenali melalui rasa sakit yang berlebihan di masa masa haid. Reni mencontohkan, rasa sakit yang sampai mengganggu aktivitas sehari - hari. "Kalau ada siswi atau karyawati yang sampai harus pulang ketika jam sekolah atau jam kerja gegara haid, sudah harus mulai memeriksakan diri, karena bisa saja kemungkinannya ada endometriosis," kata Reni.

Baca juga: Endometriosis Bisa Sebabkan Rasa Sakit Parah Saat Siklus Menstruasi, Kenapa?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

20 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

24 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

26 hari lalu

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

30 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

32 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

41 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

45 hari lalu

Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

Kiky Saputri mengabarkan dirinya akan diangkat ovarium kirinya akibat keguguran. Perempuan yang diangkat ovarium masih bisa hamil?

Baca Selengkapnya

Kiky Saputri Keguguran, Apa Saja Penyebab Ibu Hamil Alami Keguguran?

45 hari lalu

Kiky Saputri Keguguran, Apa Saja Penyebab Ibu Hamil Alami Keguguran?

Kiky Saputri mengalami keguguran yang menyebabkan ovarium kirinya harus diangkat. Ini penyebab seseorang mengalami keguguran.

Baca Selengkapnya

Kiky Saputri Alami Keguguran, Ada Kista yang Gerogoti Asupan Makanan

48 hari lalu

Kiky Saputri Alami Keguguran, Ada Kista yang Gerogoti Asupan Makanan

Kiky Saputri menjelaskan, ada kista yang menggerogoti asupan makanan ke janinnya.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

53 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya