Inilah yang Terjadi jika Anda Kelebihan Protein

Reporter

Malini

Editor

Nurhadi

Rabu, 31 Agustus 2022 17:57 WIB

Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Protein adalah nutrisi penting untuk hampir semua bagian tubuh, seperti tulang, otot, kulit yang kuat. Protein bertanggung jawab atas ribuan reaksi kimia untuk memastikan tubuh berfungsi dengan baik. Tapi itu tidak berarti kelebihan protein selalu lebih baik.

Dilansir dari Medical NewsToday, rata-rata tunjangan diet yang direkomendasikan untuk protein dihitung dengan menggunakan rasio 1 gram protein untuk setiap 1 kilogram berat badan seseorang. Orang dewasa umumnya dianjurkan untuk makan 0,8 gram per kilogram berat badan setiap hari.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa orang perlu meningkatkan asupan protein seiring bertambahnya usia. Hanya, makan protein lebih dari 2 gram per kilogram berat badan setiap hari untuk waktu yang lama dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Memasukkan protein dalam jumlah sedang setiap hari dan menikmati berbagai makanan nabati mungkin lebih bermanfaat dalam jangka panjang daripada berfokus pada keuntungan jangka pendek. Berikut beberapa kondisi ketika mengonsumsi terlalu banyak protein dikutip dari laman Eatingwell:

1. Selalu Buang Air Kecil

Advertising
Advertising

Jika Anda merasa selalu ingin buang air kecil, bisa jadi karena terlalu banyak mengonsumsi protein. Ginjal kita tidak dapat memproses begitu banyak protein sekaligus sehingga limbah dari protein yang dipecah dapat menumpuk.

Penumpukan limbah berlebih dari makanan yang mengandung terlalu banyak protein juga menciptakan lingkungan yang jauh lebih asam dan menyebabkan ingin buang air kecil sepanjang waktu. Peningkatan produksi asam dari waktu ke waktu juga dapat menyebabkan masalah pada tulang dan hati.

2. Sembelit

Diet tinggi protein seringkali rendah serat, terutama bila sumber protein utama adalah produk hewani yang dapat merusak sistem pencernaan. Serat membantu memindahkan segala sesuatu di sepanjang usus dan itu hanya dapat ditemukan dalam makanan nabati, termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

3. Berat Badan Naik Kembali

Diet tinggi protein sering dipuji karena membantu menurunkan satu atau dua ukuran pakaian dalam waktu singkat. Tetapi, efek jangka panjangnya tidak begitu baik. Mengikuti diet tinggi protein secara sering berarti makan sangat sedikit karbohidrat, yang tidak berkelanjutan bagi kebanyakan dari kita dalam jangka panjang.

Hal ini dapat menyebabkan mengidam makanan dan lebih sedikit energi untuk berolahraga di pagi hari sehingga dapat membuat kembalinya berat badan yang telah diusahakan dengan susah payah untuk diturunkan.

4. Lelah Sepanjang Waktu

Makan terlalu banyak protein masih dapat membuat tubuh lelah karena beberapa alasan. Pertama, kita sekarang tahu bahwa konsumsi berlebihan dapat membebani ginjal, hati, dan tulang sehingga menyebabkan mereka bekerja lembur. Juga, makan terlalu sedikit karbohidrat dapat memengaruhi otak kita, mencegah kita menjadi tajam, fokus, dan berenergi setiap hari.

5. Memiliki Bau Mulut

Ketika lebih fokus pada kelebihan protein dan lemak daripada karbohidrat sehat, maka tubuh akan menghasilkan keton yang mengeluarkan bau tidak sedap seperti aseton.

MALINI

Baca juga: 5 Tanda Tubuh Anda Mengonsumsi Protein Berlebih

Berita terkait

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

4 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

6 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

9 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

11 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

15 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

17 hari lalu

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

20 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

20 hari lalu

Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

Sebagian orang memiliki solusi unik untuk mencegah sembelit namun mengonsumsi makanan kaya serat bisa menjadi solusi yang baik.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

21 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

21 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya