Apakah itu Paru-paru Basah? Ini Penyebab dan Gejalanya

Kamis, 1 September 2022 10:10 WIB

Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Paru-paru basah bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Untuk itu penting bagi Anda mengetahui apa saja penyebab dan gejala paru-paru basah tersebut.

Paru-paru basah atau pneumonia merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada paru-paru sehingga menimbulkan penumpukan cairan pada jaringan paru. Biasanya, kondisi ini terjadi pada penyakit seperti pneumonia karena infeksi bakteri atau virus. Menurut American Lung Association infeksi ini menyebabkan kantung udara paru-paru (alveoli) meradang dan terisi dengan cairan atau nanah. Dampaknya bisa menyulitkan oksigen yang dihirup masuk ke aliran darah.

Pada tahun 2017, WHO menemukan bahwa sebanyak 15 persen jumlah kematian anak di bawah usia 5 tahun disebabkan oleh penyakit paru-paru basah. Penyakit ini banyak menyerang pada anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun dan orang tua dengan usia di atas 65 tahun.

Penyebab Paru-paru Basah

Paru-paru basah terjadi ketika kantung udara kecil yang menukar oksigen dan karbon dioksida (alveoli) rusak karena penyakit atau cedera.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan paru-paru basah. Melansir dari herminahospitals.com, umumnya kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri umumnya terjadi karena penularan orang lain, namun juga bisa karena penggunaan ventilator yang berkepanjangan.

Advertising
Advertising

Infeksi yang disebabkan oleh virus umumnya terjadi pada balita dan biasanya lebih ringan serta dapat sembuh sendiri meski tanpa pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus khusus, ada juga yang justru berkembang semakin berat. Infeksi yang disebabkan oleh jamur umumnya terjadi pada orang yang memang memiliki masalah sistem imun yang lemah. Selain itu bisa juga terjadi karena menghirup jamur dari tanah atau kotoran burung.

Banyak kondisi dan penyakit yang berbeda dapat menyebabkan paru-paru basah/ARDS, termasuk :

1. Infeksi virus atau bakteri, seperti pneumonia , flu , atau Covid-19

2. Sepsis atau syok septik

3. Cedera paru traumatis, termasuk luka bakar

4. Inhalasi kimia

5. Menghirup muntah atau makanan secara tidak sengaja

6. Pankreatitis akut


Gejala Paru-paru Basah

Mengutip dari verywellhealth.com, gejala dan tanda paru-paru basah dapat bervariasi, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Adapun gejala dari paru-paru basah, diantaranya:

1. Masalah pernapasan

Masalah pernapasan dapat mencakup sesak napas yang parah, pernapasan cepat, dangkal, atau nyeri saat bernapas.

2. Detak jantung yang cepat

Kesulitan bernapas dapat membuat jantung Anda bekerja lebih keras.

3. Batuk

Biasanya batuk dapat berupa batuk kering atau batuk yang menghasilkan dahak.

4. Suara pernapasan abnormal

Kondisi ini disebut juga rales atau crackles, yang dapat didengar saat paru-paru diperiksa dengan stetoskop .

5. Kelelahan

Tingkat oksigen yang lebih rendah dalam darah dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelelahan yang ekstrem.

6. Sianosis

Bibir dan kuku kebiruan terjadi karena penurunan kadar oksigen dalam darah.

Dalam kasus di mana paru-paru basah disebabkan oleh infeksi berat seperti sepsis, gejalanya juga dapat mencakup tekanan darah rendah atau demam. Pada penderita lansia, paru-paru akan cenderung memiliki sistem imun yang lebih rendah, memiliki suhu tubuh rendah dari biasanya dan bahkan perubahan tingkat kesadaran mental.

RINDI ARISKA

Baca: Agar Tidak Tambah Parah, Penderita Paru-paru Basah Sebaiknya Makan Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

17 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

8 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

17 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya