Atur Pola Pikir soal Keuangan untuk Hindari Boros

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 2 September 2022 12:39 WIB

Ilustrasi keuangan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pola pikir keuangan penting dalam membangun kebiasaan finansial. Dengan pola pikir keuangan yang baik, Anda bisa memiliki panduan dalam mencapai tujuan finansial yang diinginkan. Tapi, apabila cenderung punya sikap negatif terhadap uang, maka itu akan membentuk bagian penting dari pengambilan keputusan sehingga penting untuk bisa mengidentifikasi seperti apa pola pikir terhadap keuangan.

Melansir dari Yahoo Finance, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan dalam membentuk pola pikir finansial yang baik versi Julian Tatton, anggota Masyarakat Psikologi Australia dan direktur Mind Group.

Tanyakan bagaimana pola pikir Anda soal keuangan
“Hampir semua perilaku, apa yang kita lakukan dan hasil yang dicapai dimulai dengan pola pikir awal. Itu akan menjadi masalah uang seperti soal hal lain,” kata Tatton.

Ada kemungkinan untuk mengubah cara berpikir tentang uang tetapi membutuhkan upaya psikologis yang signifikan. Baginya, perlu metakognisi, yaitu berpikir tentang itu tidak wajar untuk dilakukan. Dibutuhkan upaya untuk benar-benar berhenti dan melihat cara kita berpikir dan mengapa berpikir seperti itu.

Tentukan apa arti uang
Untuk membangun pola pikir keuangan yang positif, Anda harus terlebih dulu menentukan seberapa signifikan uang bagi hidup. Menurut Tatton, pertanyaan yang bagus untuk ditanyakan mungkin seperti apa makna uang bagi Anda. Apakah itu sarana untuk mencapai tujuan atau tujuan itu sendiri? Sekarang, apakah Anda sembrono atau hemat dengan uang? Apakah itu membantu atau merugikan? Apa yang bisa dilakukan secara berbeda?”

Advertising
Advertising

Ubah narasi dalam diri
Dengarkan kata hati tentang apa yang semua dimiliki dan apa yang dipikirkan tentang uang dan bagaimana menanganinya. Jika ingin mengubah cara berpikir tentang uang, Anda bisa mulai dengan memperhatikan hal-hal yang dikatakan pada diri sendiri. Jangan pikirkan tentang hal baru karena itu bisa mensugesti tindakan yang dilakukan oleh diri. Alih-alih mengatakan, "Saya tidak bisa mengelola uang", maka sebaiknya Anda bisa mengubahnya menjadi "Saya belum dapat mengelola uang" atau "Saya bekerja untuk mengelola uang saya dengan lebih baik".

Tanyakan untuk apa menginginkan uang
Mulailah dengan memiliki gambaran yang jelas tentang apa arti kesuksesan atau niat untuk mendapatkan uang. Penting untuk menciptakan kerangka acuan untuk pemikiran yang lebih konstruktif yang membantu memperhatikan peluang di sekitar dan memanfaatkannya.

Tahu berapa banyak uang yang cukup
“Saya telah bekerja dengan banyak orang. Saya jadi tahu bahwa orang yang sudah menjadi multijutawan dan masih terus ingin menghasilkan lebih banyak uang, itu karena mereka memiliki kebiasaan mencari uang, bukan semata-mata karena membutuhkan atau menginginkan uang. Jadi berapa yang cukup untuk Anda?” tanya Tatton.

Dia menyarankan untuk memperjelas tujuan akhir dan bertanya pada diri sendiri terkait keuangan. Ada beberapa pertanyaan yang bisa dia ajukan kepada diri sendiri. Misalnya, bagaimana nilai-nilai Anda dan apakah hubungan dengan uang memungkinkan semakin kuat atau justru melemahkan? Apakah Anda kehilangan waktu berharga dengan teman, keluarga, dan anak-anak tumbuh mengejar uang? Jawab pertanyaan itu.

Pelajari tentang diri sendiri
Ada beberapa pertanyaan kunci untuk ditanyakan pada diri sendiri untuk membantu memahami dan membingkai ulang pola pikir uang. Apakah Anda berisiko merugikan atau secara alami mengalami impulsif? Beberapa deretan pertanyaan digunakan untuk mengetahui hal-hal tentang diri agar dapat membantu dalam memperkirakan bagaimana Anda merespons keuangan. Selanjutnya, lihat beberapa kebiasaan, apakah Anda selalu membeli sesuatu karena menambah nilai atau karena sifat yang impulsif? Kebiasaan uang apa yang membantu dan mana yang mengganggu tujuan keuangan?

Pahami bagaimana menghindari kerugian
Menghindari kerugian adalah istilah yang sering digunakan dalam lingkaran investasi, di mana orang berfokus untuk meminimalisir kehilangan uang dengan mengorbankan keuntungan besar. Tatton mengatakan kecenderungan kita sebagai manusia adalah bekerja lebih keras untuk mencegah kerugian.

“Katakanlah, misalnya Anda memiliki sesuatu dan ketika melakukan kesalahan maka Anda akan kehilangan USD 100, maka kita akan mencari penyebab kerugiannya. Lalu, jika Anda memiliki peluang dan Anda dapat menghasilkan USD 50.000, Anda pun cenderung akan fokus sehingga waktu habis untuk nominal tersebut,” katanya.

Bagi Tatton, sering kali kita akan lebih fokus untuk menghindari kerugian, bahkan dalam jumlah kecil, karena tak suka kehilangan sesuatu dan itu sering kali berhubungan dengan waktu yang dikorbankan demi menghasilkan banyak uang.

Baca juga: Finansial Kuat Jadi Bekal Besar Generasi Muda Bangun Ekonomi Indonesia

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

15 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

4 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

8 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

8 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

8 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

9 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya