TEMPO.CO, Jakarta - Co-founder Ternak Uang, Timothy Ronald mengingatkan bahwa penting sekali ilmu finansial dipelajari sejak dini. "Pengetahuan finansial yang kuat merupakan bekal besar bagi generasi muda untuk membangun ekonomi Indonesia agar lebih maju di masa mendatang," kata Timothy dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 20 Agustus 2022.
Timothy pun menambahkan bahwa bagi tim Ternak Uang, generasi muda merupakan aset berharga di masa depan. “Ternak Uang berkomitmen untuk mengedukasi dan memperluas literasi keuangan sejak dini kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama generasi muda," katanya.
Co-Founders Ternak Uang yang beranggotakan Raymond Chin, Timothy Ronald, dan Felicia Tjiasaka ini juga berbagi pengalaman dengan memberikan edukasi finansial singkat bertema “Pentingnya Menabung Sejak Dini”.
"Literasi keuangan bisa dilatih sejak dini, dimulai dari membangun kesadaran akan pentingnya menabung. Kebiasaan ini sebaiknya ditanamkan sejak kecil agar di masa depan tidak menjadi generasi yang konsumtif dan dapat mengelola keuangan dengan baik," kata Timothy.
Dengan populasi yang melebihi 270 juta jiwa, Indonesia memiliki potensi besar untuk melahirkan investor-investor handal. Sayangnya, sebelum bisa sampai ke tahap tersebut, jalan terjal menghadang para generasi muda, khususnya di kalangan pelajar. Faktanya, belum semua masyarakat Indonesia bisa menyelesaikan program sekolah hingga tingkat SMA atau sederajat. Alasannya pun klasik, yakni tersandung masalah biaya.
Tak ingin kehilangan calon investor muda yang melek literasi keuangan di masa depan, platform edukasi keuangan dan investasi, Ternak Uang, berinisiatif menggelar kegiatan bertajuk "Ternak Uang untuk Indonesia: Dana Subsidi Pendidikan untuk Anak-Anak Indonesia". Kegiatan CSR ini berlangsung di Panti Asuhan Yatim Ar-Rohmat Bogor.
Dalam kegiatan CSR ini sendiri, Ternak Uang memberikan subsidi pendidikan kepada seluruh anak asuh di Panti Asuhan Yatim Ar-Rohmat. Penerima subsidi pendidikan ini berada di jenjang pendidikan SD-SMA dengan rentang usia 10-20 tahun.
Melalui subsidi pendidikan ini, platform belajar investasi yang berdiri pada tahun 2020 itu berupaya untuk meringankan biaya pendidikan, sehingga semua anak asuh di panti asuhan mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan sekolah.
