Sindrom Tourette, Pemicu dan Gejalanya

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 2 September 2022 20:38 WIB

Ilustrasi anak gagap. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Tourette memiliki gejala umum kedutan, gerakan atau suara yang berulang-ulang secara tiba-tiba atau disebut tiks. Tiks memiliki sifat yang tidak terkendali. Orang bisa saja tiba-tiba berkedip atau mendengus berkali-kali tanpa disadari.

Menurut dr. Ardiansyah dari RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang, sindrom tourette merupakan gangguan sistem saraf yang bisa menyebabkan terjadinya suara ataupun gerakan berulang yang tidak diinginkan, seperti tiks pada wajah. Ada dua jenis tiks, yakni motorik dan vokal. Tiks motorik adalah gerakan tubuh secara tiba-tiba, seperti berkedip, mengangkat bahu, atau menggerakkan lengan secara tiba-tiba tanpa ada maksud yang dipikirkan.

Lalu tiks vokal u berupa suara secara tiba-tiba. Contohnya ketika orang secara tiba-tiba meneriakkan sesuatu, bersenandung, ataupun berdehem. Intinya mengeluarkan suara tanpa maksud dan terjadi secara spontan.

Gejala sindrom tourette biasanya dimulai anak sejak berusia 5-10 tahun dengan gejala tiks motorik pada daerah kepala serta leher. Lama kelamaan, akan terjadi pada saat-saat menegangkan. Namun, tiks ini juga tidak akan muncul pada saat orang sedang tenang ataupun fokus terhadap pekerjaan.

Sebagian anak yang mengalami tiks pada masa kecil juga akan cenderung berkurang ketika beranjak remaja hingga dewasa. Sebagian lagi justru ada yang berlanjut lebih parah.

Advertising
Advertising

Salah satu kondisi yang sering ditemui adalah gagap. Kondisi ini bukan hal yang lucu karena bisa jadi merupakan salah satu gejala sindrom tourette.

Apakah bisa diobati?
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengobati sindrom tourette. Namun, Ardiansyah menyebutkan sindrom tourette bisa ditangani dengan pengobatan gua sha. Pengobatan gua sha merupakan teknik pengobatan yang digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah dengan memijat kulit.

Di Indonesia, teknik gua sha juga biasa dengan sebutan kerokan. Sebuah penelitian menyebutkan melakukan kerokan ditambah dengan terapi lain dapat membantu mengurangi tiks. Penelitian melibatkan seorang pria dengan sindrom tourette dari umur 9 tahun hingga pada saat diteliti berusia 33 tahun. Hasilnya, setelah melakukan akupunktur, perawatan herbal, kerokan, dan mengubah gaya hidup selama 35 minggu dengan intensitas seminggu sekali, ia merasakan gejala sindrom tourette berkurang hingga 70 persen.

Baca juga: Sindrom Tourette: Gerakan dan Suara Vokal yang Dilakukan Tanpa Sadar

Berita terkait

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

20 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

40 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

48 hari lalu

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.

Baca Selengkapnya

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

48 hari lalu

26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.

Baca Selengkapnya

3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

49 hari lalu

3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.

Baca Selengkapnya

4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

49 hari lalu

4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

50 hari lalu

Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?

Baca Selengkapnya

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

58 hari lalu

Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

58 hari lalu

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

12 Maret 2024

12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Peringatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan semua orang mengenai faktor risiko glaukoma dan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara teratur.

Baca Selengkapnya