Penyakit Autoimun Ini Tergolong Langka, Cek Gejalanya untuk Antisipasi

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 6 September 2022 11:57 WIB

Ilustrasi kaki bengkak. mumsnet.com

TEMPO.CO, Jakarta - Skleroderma merupakan penyakit autoimun yang cukup langka. Penyakit ini menyebabkan kulit menjadi kaku dan tebal disertai nyeri dan bengkak karena pertumbuhan jaringan ikat secara atopikal. Jaringan ikat kemudian memberikan kekuatan dan bentuk jaringan organ, juga otot.

Penyakit yang biasa disebut sklerosis sistemik ini juga dapat menyebabkan perubahan tekstur kulit yang disebabkan peningkatan produksi komponen jaringan ikat yang dapat mengeras atau kolagen. Tubuh melalui imun kemudian akan merespons dengan menghancurkan jaringan yag sehat karena keliru dan mengira jaringan tersebut adalah zat asing atau infeksi. Inilah yang disebut autoimun.

Respons ini akan membentuk fibrosis atau jaringan parut, yang juga digambarkan sebagai akibat dari pertumbuhan jaringan ikat. Menurut Healthline dan Clevelandclinic, meskipun lebih banyak mempengaruhi kulit, skleroderma juga mempengaruhi organ lain seperti pembuluh darah, otot, jantung, sistem pencernaan, paru-paru, persendian, dan ginjal. Berikut jenis-jenis ssleroderma.

Skleroderma sistemik kulit terbatas (limited)
Jaringan parut yang tumbuh pada jenis ini hanya meliputi tangan, lengan, serta wajah.

Skleroderma sistemik kulit difus (diffuse)
Jaringan parut yang tumbuh pada jenis ini cukup luas, yaitu pada batang tubuh, lengan atas, kaki, serta organ dalam.

Advertising
Advertising

Sklerosis sinus skleroderma sistemik
Pada jenis ini, jaringan ikat hanya tumbuh pada organ dalam tetapi tidak tumbuh di kulit luar.

Penyebab
Penyakit ini disebabkan pertumbuhan jaringan ikat secara atopikal yang menyebabkan produksi kolagen secara berlebihan hingga menumpuk. Namun, ahli kesehatan juga tidak bisa menentukan apa yang membuat jaringan ikat ini tumbuh secara atopikal.

Gejala
Pada saat jaringan ikat tumbuh, kulit akan mengalami penebalan. Di samping itu, beberapa gejala berikut juga akan muncul:

-Bengkak pada tangan serta kaki.
-Muncul telangektasias atau bintik merah pada kulit.
-Kekakuan dan nyeri pada sendi.
-Kalkinosis atau deposisi kalsium secara berlebihan pada kulit.
-Merasakan kulit wajah kencang seperti sedang memakai masker.
-Ulserasi pada ujung jari tangan dan kaki.
-Batuk yang tak kunjung sembuh.
Sesak napas
-Mengalami refluks asam atau mulas.
-Mengalami kesulitan menelan.
-Mengalami berbagai masalah pencernaan, termasuk sembelit.
-Penurunan berat badan.
-Kelelahan
-Rambut rontok

Pengobatan
Secara umum, tidak ada yang dapat mengobatinya. Namun, dokter akan memberikan obat untuk mengobati gejala yang timbul akibat penyakit autoimun ini.

-Perawatan kulit
Untuk mencegah kulit kering, bisa dengan menggunakan pelembab agar kulit tidak mengeras. Untuk memperlancar aliran darah agar bisa menyembuhkan luka di jari, dokter akan meresepkan nitrat seperti nitrogliserin.

-Pencernaan
Untuk mengobati masalah pencernaan serta penyakit maag, banyak obat yang dijual di pasaran. Namun, biasanya dokter menyarankan antasida, penghambat proton seperti Prevacid, Protonix, ataupun Nexium. Lalu, penghambat reseptor seperti Zantac ataupun Pepcid.

-Penyakit paru-paru
Jaringan parut di paru-paru tumbuh lebih cepat, dokter akan meresepkan siklofosfamid.

Baca juga: Penyakit Ini Menyerang Saraf, Apa Itu dan Gejalanya?

Berita terkait

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

7 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

8 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

9 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

10 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

10 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

16 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

24 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

29 hari lalu

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

30 hari lalu

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

34 hari lalu

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.

Baca Selengkapnya