Perlunya Penelitian tentang MSG untuk Cegah Obesitas

Reporter

Antara

Rabu, 7 September 2022 14:32 WIB

Ilustrasi Obesitas. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah diharapkan membuat penelitian mengenai monosodium glutamate (MSG) untuk mencegah obesitas pada masyarakat. Begitu kata spesialis Gizi Arti Indira.

“Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Penyebab obesitas itu sendiri sangat kompleks alias multifaktor. Obesitas tidak bisa disebabkan satu faktor saja,” kata dokter dari Beyoutiful Wellness Clinic Jakarta itu.

Menurutnya, Indonesia belum memiliki penelitian soal MSG atau penyedap rasa. Padahal, terjadinya obesitas sangat berkaitan erat dengan asupan makanan.

“Seperti gula, lemak, dan garam, konsumsi MSG mungkin menjadi salah satu faktor namun sampai saat ini belum ada penelitian ilmiahnya,” kata Arti.

Sedangkan setiap tahun jumlah penderita obesitas terus meningkat. Dalam data yang dimilikinya, lima provinsi dengan kejadian obesitas terbesar adalah Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Kepulauan Riau. Menurutnya, untuk mencegah terjadinya obesitas masyarakat harus memperbaiki pengaturan pola makan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman.

Advertising
Advertising

Masyarakat juga disarankan untuk mengurangi konsumsi garam pada makanan dengan standar penggunaan yang ideal adalah kurang dari 5 gram. Arti mengatakan garam dalam makanan dapat diganti dengan MSG namun tetap sesuai dengan takaran yang tidak berlebihan.

Adapun faktor lain penyebab obesitas yang disebutkan berupa kurangnya aktivitas fisik, keturunan, dan lingkungan. Manajer humas PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, menyebut pihaknya sedang menggiatkan kampanye “Bijak Garam” terkait pengurangan asupan gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari, yang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan.

Katarina menjelaskan kampanye bertujuan mengedukasi masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan namun tetap bisa memperoleh citarasa yang tinggi.

“Kampanye ini juga merupakan bukti komitmen perusahaan untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi,” ujarnya.

Pelatih kebugaran Cantika Felder menambahkan pola makan yang sehat harus diimbangi olahraga rutin yang dapat dilakukan 3-5 kali sepekan. Bagi pemula, olahraga harus dilakukan secara bertahap. Waktunya pun dapat ditingkatkan secara perlahan, seperti pada awal 15 menit dan ditingkatkan hingga 45-60 menit sehari.

Ia turut menyarankan supaya olahraga yang dilakukan sesuai dengan minat masing-masing, seperti dengan mendengarkan musik. Dengan demikian, olahraga akan jauh lebih nyaman dan menyenangkan.

Baca juga: Program Diet Gagal, Mungkin Ini Penyebabnya

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

7 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

7 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

11 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

13 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

21 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

21 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

22 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

32 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

39 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

48 hari lalu

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.

Baca Selengkapnya