Inilah 3 Kelebihan Mengonsumsi Serangga

Reporter

Malini

Editor

Nurhadi

Senin, 12 September 2022 17:59 WIB

Ratusan jangkrik yang telah di masak kemudian di sangrai sebelum diolah menjadi serundeng dan rempeyek oleh Kelompok Tabi Elok Mekarsari di kawasan Semolowaru Elok, Surabaya, 27 Novmber 2014. TEMPO/Fully Syafi.

TEMPO.CO, Jakarta - Diet serangga memiliki tingkat konversi makanan yang tinggi. Misalnya, jangkrik membutuhkan pakan enam kali lebih sedikit daripada sapi, empat kali lebih sedikit dari domba, dan dua kali lebih sedikit daripada babi dan ayam untuk menghasilkan jumlah protein yang sama.

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), serangga yang dapat dimakan mengandung protein, vitamin, dan asam amino berkualitas tinggi untuk manusia. Selain itu, mereka mengeluarkan lebih sedikit gas rumah kaca dan amonia daripada ternak konvensional.

Serangga dapat tumbuh pada sampah organik. Karena itu, serangga merupakan sumber potensial untuk produksi protein konvensional (ternak mini), baik untuk konsumsi langsung manusia atau tidak langsung dalam makanan yang dikomposisi ulang (dengan protein yang diekstraksi dari serangga), dan sebagai sumber protein ke dalam campuran bahan baku.

Tidak benar bahwa memakan serangga adalah sesuatu yang dilakukan manusia hanya ketika mereka kelaparan. Banyak budaya di belahan dunia menghargai rasa dan tekstur serangga.

Mengutip dari The Conversation, makan serangga itu efisien, baik untuk lingkungan, meningkatkan kesejahteraan, hewan dan mengurangi risiko penyakit pada manusia. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Advertising
Advertising

1. Konversi Pakan yang Efisien

Jumlah pakan yang perlu disediakan untuk mendapatkan makanan hewani sangat bervariasi tergantung pada spesiesnya. Ikan predator mahal untuk dipelihara dalam budidaya karena mereka perlu diberi makan ikan sehingga herbivora lebih efisien. Sebanyak 10 kilogram pakan akan menghasilkan hingga 9 kilogram serangga yang lebih dari 95 persen dapat dimakan. Jika kita ingin menemukan cara untuk menghasilkan lebih banyak protein dengan lebih sedikit kalori, serangga adalah jalan yang harus ditempuh.

2. Penghematan air

Pertanian mengkonsumsi 70 persen air di seluruh dunia dan produksi protein hewani membutuhkan air 100 kali lebih banyak daripada protein dari biji-bijian. Ini termasuk air yang digunakan untuk menumbuhkan biji-bijian untuk memberi makan hewan.

Dengan metode perhitungan ini, 1 kilogram ayam membutuhkan 3.500 liter air dan 1 kilogram daging sapi membutuhkan antara 22.000 dan 43.000 liter air. Serangga membutuhkan jauh lebih sedikit dan dapat tumbuh sepanjang kekeringan.

3. Berkurangnya Risiko Penyakit

Pikirkan tentang infeksi yang berpindah dari hewan ke manusia dan telah menakuti kita semua seperti flu babi, flu burung, atau penyakit sapi gila. Infeksi ini disebut zoonosis dan mereka menyebar karena kita cukup mirip dengan ternak kita untuk dapat tertular penyakit mereka. Serangga memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk menularkan penyakit kepada kita. Kelemahan yang bisa ditemukan adalah memakan serangga segar yang dikumpulkan di alam liar dapat berisiko mengonsumsi pestisida.

MALINI

Baca juga: Serangga, Alternatif Pangan Manusia

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

3 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

3 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

7 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

9 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

10 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

10 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

10 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

12 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

12 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya