Mengenal Apraksia, Kondisi Gangguan Neurologis Saat Otot Tidak Mampu Menerima Perintah Otak
Reporter
Mohammad Hatta Muarabagja
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 14 September 2022 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Apraksia merupakan gangguan neurologis yang mempengaruhi sistem motorik. Apraksia membuat otot tidak mampu menerima dan mengolah perintah otak secara normal sehingga penderitanya kesulitan atau bahkan tidak bisa melakukan gerakan tertentu.
Mengutip Web MD, apraksia dapat terjadi dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah apraksia orofasial. Orang dengan apraksia orofacial tidak dapat melakukan gerakan tertentu yang melibatkan otot-otot wajah seperti menjulurkan lidah atau mengedipkan mata. Bentuk lain dari apraksia mempengaruhi kemampuan seseorang untuk dengan sengaja menggerakkan lengan dan kaki.
Mengutip healthline, para ahli belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan apraksia. Mereka menduga hal itu merupakan kelainan genetik dan bisa terkait dengan masalah pengiriman sinyal dari otak ke otot.
Dalam sejumlah kasus, kondisi ini dapat terjadi sebagai bagian dari gangguan yang lebih besar dan lebih kompleks seperti autisme, epilepsi, cerebral palsy, galaktosemia, tumor otak, hingga gangguan neuromuskular. Selain itu, apraksia juga dapat disebabkan oleh cedera yang merusak bagian otak yang berfungsi untuk memprogram gerakan otot.
Terapi Fisik untuk Gejala Apraksia
Mengutip Medical News Today, terapi fisik dan okupasi dapat membantu memperbaiki gejala apraksia. Terapi ini mungkin termasuk:
- mengembangkan suara melalui pengulangan dan berlatih gerakan yang menyertainya
- melatih ritme bicara menggunakan metronom atau finger clicking
- belajar menggunakan pena dan kertas atau komputer untuk mengekspresikan diri
Sesi tatap muka yang teratur dengan terapis wicara dapat membantu orang memperbaiki gejala apraksia wicara. Teknik yang dilakukan mungkin termasuk:
- belajar bagaimana menggerakkan otot-otot mulut untuk membuat suara tertentu
- belajar bahasa isyarat bagi mereka yang memiliki tingkat kesulitan berbicara yang parah
- menggunakan semua indra untuk membantu berbicara, misalnya, mendengarkan suara yang direkam dan menggunakan cermin untuk melihat bagaimana mulut mengeluarkan suara
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : 4 Pandangan Medis tentang Roh Keluar dari Tubuh atau Astral Projection
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.