Tindakan Pengobatan Penyakit Kaki Gajah

Kamis, 15 September 2022 07:01 WIB

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit kaki gajah atau filariasis limfatik disebabkan tiga jenis cacing parasit, yaitu yaitu wuchereria bancrofti, brugia malayi, dan brugia timori. Itu ditularkan melalui sengatan nyamuk anopheles dan aedes.

Penyakit kaki gajah biasanya ditandai melemahnya sistem kekebalan tubuh, adanya peradangan, penumpukan cairan di sistem limfatik. Kaki gajah juga mengakibatkan kulit kering, tebal, ulserasi, warna gelap dari biasanya, dan berbintik.

Saat tersengat nyamuk yang membawa larva cacing penyebab kaki gajah akan masuk melalui kulit. Larva cacing kemudian berpindah ke limfatik melalui aliran darah. Cacing bisa tumbuh dan menjadi dewasa. Cacing dewasa hidup dan berkembang biak di dalam tubuh manusia selama enam sampai delapan tahun.

Mengutip Verywell Health, cacing bisa sangat merusak bagian dalam tubuh manusia karena bersarang di sistem limfatik. Jaringan organ dan yang kompleks itu berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit dan mengatur cairan dalam tubuh.

Diagnosis penyakit kaki gajah

Advertising
Advertising

Mengutip Medical News Today, biasanya dokter lebih dulu mengambil riwayat medis, menanyakan gejala yang dirasakan, dan melakukan pemeriksaan fisik.

Setelah itu berlanjut pemeriksaan darah untuk memastikan infeksi parasit. Sebab, cacing gelang paling aktif pada malam hari, biasanya sampel darah dikumpulkan selama waktu tersebut, sebagaimana dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Prosedur sinar-X dan ultrasound juga bisa diterapkan.

Mengobati penyakit kaki gajah

1. Pembedahan

Selain obat-obatan yang berguna untuk membasmi dan mencegah cacing dalam darah, pembedahan juga bermanfaat untuk pengobatan. Mengutip Cleveland Clinic, pembedahan dilakukan untuk mengambil atau menghilangkan cacing mati dari aliran darah. Operasi juga dilakukan ketika infeksi telah menyebabkan penimbunan cairan.

2. Mengelola kaki gajah

Penyedia layanan kesehatan biasanya menyarankan strategi untuk mengelola pembengkakan, seperti pakaian elevasi atau kompresi.

Baca: Awas Kaki Gajah, Bisa Ditularkan Semua Jenis Nyamuk

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

3 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

4 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

6 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kaki Pecah-Pecah dan Cara Mengatasinya

11 hari lalu

Penyebab Kaki Pecah-Pecah dan Cara Mengatasinya

Ketahui penyebab kaki pecah-pecah dan cara mengatasinya berikut. Selain mengganggu penampilan, kaki pecah-pecah juga bisa berdampak pada kesehatan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

19 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

27 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

28 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

34 hari lalu

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

38 hari lalu

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

iDI mengingatkan, sampai sekitar Juni rentan kenaikan kasus DBD dipengaruhi cuaca

Baca Selengkapnya

Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

27 Februari 2024

Sering Keluar Ingus Campur Darah, Waspada Kanker Nasofaring

Dokter THT mengatakan ingus bercampur darah bisa jadi tanda awal kanker nasofaring. Periksakan diri ke dokter untuk diagnosis.

Baca Selengkapnya