Yang Perlu Dipersiapkan sebelum Anak Masuk Sekolah, Bukan Baca Tulis

Reporter

Antara

Selasa, 20 September 2022 13:00 WIB

Ilustrasi anak siap masuk sekolah dasar. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak faktor untuk mempersiapkan anak usia dini masuk sekolah dasar. Salah satunya harus melihat kesiapan motorik kasar dan halusnya.

Motorik kasar sudah beralih ke motorik halus, sehingga perkembangan ini tidak semua anak sama dalam satu kelas,” ujar Dr. Rose Mini Agoes Salim, ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI).

Motorik kasar yang dimaksud adalah kemampuan anak usia 2-3 tahun seperti melompat, menendang, dan meremas. Selain itu juga harus dilatih motorik halusnya, seperti memasukkan biji-bijian ke dalam botol kecil atau mengikuti garis menggunakan krayon atau pensil.

“Jika itu sudah kuat, kemudian kita lihat kapasitas kemampuannya bagaimana, apakah dia sudah mulai ingin tahu untuk menulis berhitung supaya bisa melakukan pemahaman,” kata Rose Mini.

Selain kemampuan motorik, target perkembangan yang harus dicapai adalah meningkatkan konsentrasi menjadi lebih panjang dan secara emosional tidak terikat hanya kepada orang tuanya tetapi sudah bisa melihat tokoh otoritas lain, dalam hal ini guru.

Advertising
Advertising

“Jadi, anak masuk sekolah tidak melulu kesiapan hanya di membaca, menulis, berhitung. Misalnya mengenal teman, memahami urutan, membedakan jenis kelamin, konsentrasi harus dari pendek sudah menjadi lebih panjang, emosionalnya tidak hanya terikat kepada bapak ibunya. Itu memudahkan dia untuk masuk SD,” jelasnya.

Perkembangan kognitif
Rose pun menyarankan guru lebih memahami lagi karakter anak didik yang tidak semua sama. Pendekatan guru terhadap kemampuan anak juga harus disesuaikan.

“Kalau di kurikulumnya tidak ada keharusan untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung, itu bukan target. Targetnya mengenalkan, kalau landasannya kuat Insya Allah bisa lebih kokoh,” tuturnya.

Ia mengatakan perkembangan kognitif anak usia dini sifatnya masih konkret atau nyata sehingga harus diajarkan sesuatu yang bisa dilihatnya. Ia pun menyarankan para orang tua untuk memahami bagaimana karakteristik anaknya jika ingin mengajarkan membaca dan menulis karena setiap anak unik dan tidak bisa disamakan kemampuannya.

“Pembelajaran terbaik adalah dalam proses pemahamannya, bukan produknya, agar anak tidak bingung, tidak rancu apa yang dia pahami,” ucap psikolog yang akrab disapa Romi itu.

Baca juga: Sindrom Tourette, Pemicu dan Gejalanya

Berita terkait

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

1 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

3 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

3 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

3 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Ragam Kegiatan yang Mengganggu Fokus saat Mengemudi

4 hari lalu

Ragam Kegiatan yang Mengganggu Fokus saat Mengemudi

Ada tiga kategori utama pemicu distraksi saat mengemudi, visual, fisik, dan kognitif. Berikut sembilan hal yang bisa mengalihkan perhatian di jalan.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

4 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

5 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya