Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sindrom Tourette, Pemicu dan Gejalanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak gagap. shutterstock.com
Ilustrasi anak gagap. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSindrom Tourette memiliki gejala umum kedutan, gerakan atau suara yang berulang-ulang secara tiba-tiba atau disebut tiks. Tiks memiliki sifat yang tidak terkendali. Orang bisa saja tiba-tiba berkedip atau mendengus berkali-kali tanpa disadari. 

Menurut dr. Ardiansyah dari RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang, sindrom tourette merupakan gangguan sistem saraf yang bisa menyebabkan terjadinya suara ataupun gerakan berulang yang tidak diinginkan, seperti tiks pada wajah. Ada dua jenis tiks, yakni motorik dan vokal. Tiks motorik adalah gerakan tubuh secara tiba-tiba, seperti berkedip, mengangkat bahu, atau menggerakkan lengan secara tiba-tiba tanpa ada maksud yang dipikirkan. 

Lalu tiks vokal u berupa suara secara tiba-tiba. Contohnya ketika orang secara tiba-tiba meneriakkan sesuatu, bersenandung, ataupun berdehem. Intinya mengeluarkan suara tanpa maksud dan terjadi secara spontan. 

Gejala sindrom tourette biasanya dimulai anak sejak berusia 5-10 tahun dengan gejala tiks motorik pada daerah kepala serta leher. Lama kelamaan, akan terjadi pada saat-saat menegangkan. Namun, tiks ini juga tidak akan muncul pada saat orang sedang tenang ataupun fokus terhadap pekerjaan. 

Sebagian anak yang mengalami tiks pada masa kecil juga akan cenderung berkurang ketika beranjak remaja hingga dewasa. Sebagian lagi justru ada yang berlanjut lebih parah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu kondisi yang sering ditemui adalah gagap. Kondisi ini bukan hal yang lucu karena bisa jadi merupakan salah satu gejala sindrom tourette. 

Apakah bisa diobati? 
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengobati sindrom tourette. Namun, Ardiansyah menyebutkan sindrom tourette bisa ditangani dengan pengobatan gua sha. Pengobatan gua sha merupakan teknik pengobatan yang digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah dengan memijat kulit. 

Di Indonesia, teknik gua sha juga biasa dengan sebutan kerokan. Sebuah penelitian menyebutkan melakukan kerokan ditambah dengan terapi lain dapat membantu mengurangi tiks. Penelitian melibatkan seorang pria dengan sindrom tourette dari umur 9 tahun hingga pada saat diteliti berusia 33 tahun. Hasilnya, setelah melakukan akupunktur, perawatan herbal, kerokan, dan mengubah gaya hidup selama 35 minggu dengan intensitas seminggu sekali, ia merasakan gejala sindrom tourette berkurang hingga 70 persen.

Baca juga: Sindrom Tourette: Gerakan dan Suara Vokal yang Dilakukan Tanpa Sadar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

5 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

25 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

33 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

33 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.


3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

34 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

34 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

35 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

43 hari lalu

Headache, Migrain
Lebih Banyak Menyerang Wanita, Simak Penjelasan Pakar soal Migrain

Selain multiple sclerosis dan stroke, migrain juga lebih banyak menyerang wanita. Pakar beri saran pencegahan dan cara mengatasi.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

43 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

47 hari lalu

Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Peringatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan semua orang mengenai faktor risiko glaukoma dan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara teratur.