Water Propagation, Teknik Menumbuhkan Tanaman Menggunakan Medium Air

Rabu, 21 September 2022 05:39 WIB

Water propagation. Foto : viewvibe

TEMPO.CO, Jakarta - Water propagation teknik memperbanyak tanaman menggunakan medium air. Teknik ini tak jauh beda dengan stek, yakni mengambil potongan tanaman untuk dijadikan tanaman baru. Bedanya, water propagation menggunakan air sebagai medium tumbuhnya. Air yang digunakan mesti rendah kaporit, bisa air mineral atau air sumur. Kaporit menyebabkan tanaman gagal tumbuh.

Apa itu water propagation?

Mengutip publikasi Perbanyakan Tanaman Alpukat (Persea americana) Menggunakan Biji dengan Teknik Water Propagation, keunggulan water propagation tanaman tak perlu disiram, tidak kotor, dan bisa mengamati proses terbentuk dan tumbuhnya akar. Selain itu, teknik ini juga meminimalkan kegagalan akibat serangan hama patogen. Hama biasanya berada di dalam tanah dan menyebabkan busuk di akar.

Kekurangan teknik water propagation pertumbuhannya tidak cepat seperti di tamah. Itu karena unsur hara di dalam air tak sebanyak di dalam tanah. Unsur hara nutrisi yang diperlukan tanaman untuk hidup. Kekurangan ini bisa ditambahkan nutrisi cair ke dalam air. Ganti air setidaknya satu pekan sekali. Air yang tidak diganti mengandung bakteri yang menyebabkan pembusukan akar.

Advertising
Advertising

Mengutip Gardening Know How, ada kiat memperbanyak tanaman menggunakan teknik water propagation. Pertama, menyediakan wadah yang transparan agar bisa memantau pertumbuhan akar. Kedua, isi wadah meggunakan air minim kaporit. Ketiga, menempatkan tanaman yang ingin diperbanyak dalam wadah. Dipastikan dulu memilih tanaman yang berkembang menggunakan cara itu.

Panjang tanaman boleh bervariasi, tapi kurang dari 30 sentimeter. Untuk mendapat tingkat keberhasilan tinggi, ambil bagian tanaman yang sehat, besar, dan cukup dewasa. Dipastikan batangnya tidak hancur. Daun yang ada di bawah permukaan air. Daun dalam air bisa menyebabkan masalah, seperti pertumbuhan bakteri dan mencegah pembusukan tanaman sebelum berakar.

Setelah itu, taruh wadah air berisi tanaman di tempat yang hangat terkena sinar matahari tidak langsung sepanjang hari. Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan akar yang cukup untuk penanaman, tergantung jenis tanaman.

Proses tumbuhnya akar dan tunas baru biasanya empat pekan sampai enam pekan. Tanaman bisa ditanam setelah akar mencapai panjang 10 hingga 15 sentimeter. Setelah itu dipindahkan tanaman hasil water propagation ke medium tanah untuk pertumbuhan yang lebih baik.

Baca: Tanaman Hias Gelombang Cinta, Dulu Banyak Dicari Kini Tak Berarti

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

18 jam lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

6 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

8 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

19 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

31 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina jadi Tersangka BBM Bercampur Air di SPBU Bekasi

36 hari lalu

Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina jadi Tersangka BBM Bercampur Air di SPBU Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menetapkan tiga tersangka dalam kasus BBM Pertalite bercampur air di SPBU 34.17106.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

36 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

36 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

37 hari lalu

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.

Baca Selengkapnya