Benarkah Ekstrak Cacing Tanah Bisa Obati Tipes?

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 21 September 2022 14:18 WIB

Mahasiswa ini Hasilkan Jutaan Rupiah dari CacingDalam industri farmasi cacing banyak digunakan sebagai bahan obat dan bahan kosmetik. Bahkan permintaan akan cacing tanah terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam jumlah besar. Namun, ketersediaan cacing tanah masih terbatas dengan harga relatif mahal karena belum banyak yang melakukan budidaya.(Komunika Online)

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak masyarakat percaya cacing tanah bisa membantu menyembuhkan tipes. Dilansir dari Healthlibrary, tipes merupakan infeksi bakteri yang tidak hanya menyerang satu organ saja dan menyebar melalui aliran darah. Bakteri ini menyerang saluran pencernaan, hati, limpa serta otot.

Sedangkan air cacing yang dimaksud adalah air rebusan cacing ataupun ekstrak cacing tanah. Jika menilik lagi sejarah tentang penggunaan cacing sebagai salah satu obat herbal, ini sudah digunakan oleh berbagai negara seperti Cina dan Korea sejak dulu.

Spesialis penyakit dalam dr. Adaninggar di laman Instagramnya menyebut sebuah penelitian yang dilakukan pada 1999. Penelitian itu mengungkap dalam perut cacing tanah terdapat antibakteri. Hal ini dilanjutkan dengan penemuan pada 2009 di negara-negara Asia Tenggara. Saat itu ditemukan orang yang gemar mengonsumsi cacing ternyata kebiasaan ini bisa membantu mengobati diare.

Dari sini, banyak asumsi kemudian muncul bahwa cacing bisa menyembuhkan tipes sebagai salah satu penyakit saluran pencernaan seperti diare. Mahalnya obat tipes pada saat itu sehingga cacing dianggap bisa menjadi alternatif untuk mengobati penyakit tersebut. Hal ini kemudian memunculkan berbagai penelitian yang mengungkap khasiat cacing pada penderita tipes.

Lalu, bagaimana hasilnya? Adaninggar mengungkapkan beberapa penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan ini. Berikut beberapa penelitian yang mengungkap manfaat cacing bagi penderita tipes.

Advertising
Advertising

Penelitian pada 2012 mengenai aktivitas antibakteri dari ekstrak cacing tanah terhadap penyakit tipes. Kadar yang diuji hingga mencapai 3.200 mg/ml namun belum menunjukkan hasil yang baik mengenai efek antibakteri terhadap bakteri tipes.

Sebuah penelitian pada 2021 mempelajari ekstrak cacing yang dijadikan terapi tambahan bagi penderita demam tifoid. Hasilnya, tidak ada juga dampak signifikan dari hal tersebut.

Poltekkes Semarang pada 2017 juga meneliti tentang daya hambat produk obat kapsul dari ekstrak cacing tanah terhadap pertumbuhan bakteri penyebab demam tifoid, salmonella typhi. Hasilnya menunjukkan semua produk yang diuji tidak menunjukkan adanya hambatan pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.

Fakta ini menjadi jawaban tentang kepercayaan sebagian masyarakat yang menganggap air cacing bisa dijadikan alternatif untuk mengobati tipes karena baik penelitian di laboratorium ataupun uji coba pada manusia belum ada pembuktian efektivitas ekstrak cacing tanah untuk mengobati atau menghambat pertumbuhan bakteri hingga kini.

Baca juga: Ketahui Gejala Tipes, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

5 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

22 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

35 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

39 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

39 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Aneka Manfaat Lemon Selain Terkait Makanan

17 Februari 2024

Aneka Manfaat Lemon Selain Terkait Makanan

Banyak kegunaan lemon dan dengan berbagai cara, termasuk membersihkan perabotan. Berikut beberapa kegunaan lemon selain buat makanan.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya