Pecinta Batik, Lakukan Ini Agar Koleksi Anda Awet Keren
Reporter
Non Koresponden
Editor
Endri Kurniawati
Kamis, 22 September 2022 12:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Apa busana andalan Anda untuk berbagai kesempatan? Jika Anda pecinta batik, tentu tak ingin koleksi Anda cepat lusuh. Apalagi batik tulis bahkan jika bepewarna alami.
Agar bisa awet, batik memang perlu perlakuan khusus yang berbeda dengan pakaian berbahan kain biasa. Itu karena proses pewarnaan batik yang tradisional dan manual.
Menurut laman Cimahi Kota, terdapat beberapa kiat khusus untuk merawat batik:
1, Gunakan sabun khusus untuk mencuci batik yang sudah ada di pasaran, jangan gunakan deterjen biasa.
Lebih baik lagi jika menggunakan cairan dari buah lerak. Sejak dulu, lerak biasa digunakan untuk mencuci batik dengan cara melarutkannya dalam air. Selain membersihkan, aroma buah lerak membantu melindungi kain dari serangan ngengat dan jamur.
2.Gunakan air suhu biasa saat mencuci
Apabila batik dirasa kotor, rendam sebentar menggunakan air hangat. Ini untuk mengangkat keringat yang menempel di kain.
3.Jangan dicuci dengan mesin cuci
Kucek kain dengan lembut, tidak perlu digosok terlalu keras. Ambil bagian-bagian yang kotor saja, selanjutnya celup-celup kain agar kotoran larut. Mengucek terlalu keras akan merusak permukaan kain dan juga motifnya.
<!--more-->
4.Jika terpaksa menggunakan mesin cuci, gunakan putaran normal. Namun, untuk jenis batik tulis dan batik cap, sebaiknya dilakukan secara manual.
5.Gantung dan remas-remas lembut batik sembari sedikit diluruskan dari bagian ujungnya.
6.Jangan menjemur batik di bawah sinar matahari langsung.
Sinar matahari langsung akan menyebabkan kain batik pudar bahkan belang. Gantung batik di tempat yang teduh, tetapi terkena angin dan biarkan sampai kering.
7.Hindari menyetrika langsung pada permukaan kain batik.
Usahakan menyetrika dari bagian dalamnya atau gunakan kain lain untuk melapisi permukaan kain pada saat di setrika. Kain batik cukup diluruskan dengan tangan sambil sedikit ditekan. Sisa-sisa lilin di kain batik tulis akan membantu proses pelurusan kain.
8.Sedapat mungkin, hindari menggunakan cairan pelembut atau pewangi pada waktu mencuci dan menyetrika.
Kandungan bahan kimia dalam cairan itu dapat merusak warna kain batik. Jika kain terlalu kusut, cukup semprotkan air biasa ketika menyetrika dan lebih baik apabila menggunakan setrika uap.
9.Hindari paparan zat kimia dari parfum dan make up.
Apabila menggunakan parfum, jangan disemprotkan langsung pada kain batik.
10.Simpan kain batik yang sudah bersih di tempat yang tidak lembab.
Sebelum disimpan, bungkus kain batik dengan plastik, kain halus, atau kertas tisu khusus terlebih dahulu. Agar tidak dimakan ngengat, lemari tempat menyimpan kain batik sebaiknya diberi akar wangi atau merica bulat yang dibungkus kain tipis. Jangan menggunakan kapur barus dan kamper karena zat kimia keduanya dapat merusak kain batik.
Sesekali, kain batik yang sudah dicuci dan disimpan perlu dikeluarkan untuk mencegah kelembaban. Kondisi lembab rawan menimbulkan jamur yang akan merusak warna, bahkan kain batik itu sendiri.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga: Pewarna Alami hingga Sintetis untuk Batik