Waspadai Gejala Penyakit Kawasaki pada Anak

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 23 September 2022 13:53 WIB

Indah Suraya Rizki Rambe, 3 tahun terbaring lemah di ruang perawatan kelas III RS Omni Alam Sutra, Minggu (06/12). Ia dinyatakan menderita penyakit Kawasaki sementara ia dijamin oleh salah satu dokter karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya per

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Kawasaki dikenal juga dengan sebutan sindrom kelenjar getah bening mukosa yang umumnya menyerang anak-anak di bawah 5 tahun dan menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening dan selaput lendir pada kulit, hidung, mata, ataupun tenggorokan. Penyakit ini menyebabkan peradangan atau pembengkakan dinding pembuluh darah kecil hingga sedang yang berfungsi mengangkut darah ke seluruh tubuh.

Kondisi ini juga menyebabkan pembengkakan pada arteri koroner yang berperan memasok darah yang kaya oksigen ke jantung. Ciri-ciri anak yang mengidap penyakit ini biasanya mengalami demam tinggi, mata dan lidah merah, serta tangan dan kaki bengkak disertai kulit yang mengelupas.

Apakah termasuk penyakit serius? Dilansir dari Mayoclinic, meski Kawasaki tergolong langka, penyakit ini umumnya bisa disembuhkan. Sebagian besar anak dengan penyakit ini akan sembuh jika tanpa masalah serius dan diobati dalam waktu 10 hari setelah gejala ataupun serangan.

Gejala
Biasanya anak yang diagnosis penyakit ini akan mengalami demam selama lima hari dengan suhu 39 derajat Celcius serta empat dari beberapa gejala berikut:

-Ruam di bagian utama tubuh atau area genital.
-Pembesaran atau pembengkakan kelenjar getah bening.
-Mata yang sangat merah serta mengeluarkan cairan kental.
-Bibir merah, kering, serta pecah-pecah dengan lidah yang sangat merah dan juga pecah-pecah.
-Telapak tangan dan telapak kaki merah dan bengkak, lalu pada bagian kulit jari tangan dan kaki mengelupas.

Advertising
Advertising

Karena gejala-gejala tersebut bisa saja datang tidak bersamaan, maka penting untuk memberi tahu tenaga kesehatan tentang gejala yang pernah dialami sebelumnya. Gejala lain yang berkembang yakni sakit perut, diare, nyeri sendi, sensitif emosional, dan muntah.

Anak yang mengalami demam tinggi selama lima hari atau lebih namun hanya mengalami gejala di atas sebanyak kurang dari empat disebut mengidap penyakit Kawasaki tidak lengkap. Meskipun tidak lengkap tetap berisiko mengalami cedera arteri koroner serta tetap butuh pengobatan setidaknya 10 hari sejak gejala muncul.

Penyebab
Para ilmuwan belum menemukan penyebab pasti penyakit langka ini. Namun, mereka percaya penyakit ini tidak ditularkan dari orang ke orang. Ada yang menyebutkan penyakit ini disebabkan infeksi akibat bakteri atau virus dan faktor lingkungan lain. Namun, orang dengan gen tertentu lebih mungkin terkena penyakit ini. Badan Kesehatan Inggris (NHS) juga menyebut penyakit ini bersifat genetik, diwariskan oleh orang tua atau saudara.

Baca juga: Mengenal Penyakit Kawasaki, Peradangan Pembuluh Darah yang Banyak Menyerang Anak

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Melakukan Imunisasi

20 menit lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Melakukan Imunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

22 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

3 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

9 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

9 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

9 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

10 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

10 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya