Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

Jumat, 23 September 2022 21:48 WIB

Seorang wanita melintas di depan motif kain batik Lasem di Oemah batik Tiga Negeri di Tiongkok Kecil Heritage, Lasem. Batik tulis Lasem mendapat pengaruh beberapa kebudayaan sejak zaman Majapahit, Campa, Cina, dan Jawa yang mempunyai warna khas pesisir yang kaya warna. Tempo/Rully Kesuma.

TEMPO.CO, Jakarta - Batik Lasem atau Laseman termasuk batik pesisir asal Kabupaten Rembang yang kaya akan motif dan perpaduan warna yang berani. Tidak lepas dari sejarahnya sebagai “Tiongkok kecil”, karena menjadi pendaratan pertama orang Tionghoa sekitar abad ke-13 di Rembang.

Dalam Potret Kehidupan Pembatik di Lasem Rembang oleh Hempri, dkk, awalnya batik Lasem dikenal dengan sebutan ‘batik encim’. Encim merupakan panggilan terhadap wanita lanjut usia peranakan Tionghoa.

Corak, motif, dan ragam jenis batik tulis Lasem dipengaruhi budaya Cina, sehingga batik ini merupakan perpaduan antara motif khas Cina. Motif fauna ada pada burung hong, phoenix, naga, ikan mas. Sedangkan pada motif flora muncul dalam bunga delima, seruni, geometris, banji, swastika, benda alam, awan, gunung, bulan, mata uang, gulungan surat,

Motif batik Lasem juga terpengaruh motif khas gaya batik pedalaman, seperti batik Solo dan batik Yogya seperti pola geometris khas batik vorstenlanden seperti parang, lereng, kawung, dan udan liris.

Arti Motif

Advertising
Advertising

Semua motif dan warna khas Cina melambangkan sesuatu. Motif kupu-kupu berarti kesetiaan cinta kasih dan kegembiraan. Kilin artinya kebijaksanaan, naga artinya keagungan, burung hong atau phoenix artinya kebajikan atau prestasi, kelelawar berarti umur panjang dan kebahagiaan, serta warna merah bermakna kebahagiaan.

Motif yang terpengaruh batik pedalaman tampil dalam parang rusak dan sidomukti. Motif ‘kendoro kendiri’ menandakan ‘majikan - bawahan’.

Motif batik Lasem juga didapat dari lingkungan setempat. Motif ‘kricak’ atau ‘watu pecah’ melambangkan kenangan akan kricak, bahan pembuat jalan yang memakan banyak korban pekerja paksa di Lasem. Kricak merupakan tanah bebatuan di Lasem yang kering dan sering tampak retak-retak.

Laman resmi binus, menulis, warna merah pada batik Lasem terkenal dengan sebutan warna abang getih pithik atau darah ayam. Warna ini terbuat dari akar mengkudu, akar jeruk ,ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas. Meskipun begitu, warna merah tidak dapat dibuat di laboratorium, apalagi semakin dicuci, warnanya makin keluar.

BALQIS PRIMASARI

Baca juga: Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

19 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

45 hari lalu

Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

Gohyong menjadi jananan kaki lima yang tengah naik daun saat ini. Namanya seperti kuliner Korea, ternyata akulturasi Tinghoa dan Betawi.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

6 Maret 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar

Baca Selengkapnya

Sejarah Arak-arakan Sipasan, Tradisi Perayaan Cap Go Meh yang Hanya Ada di Padang dan Taiwan

21 Februari 2024

Sejarah Arak-arakan Sipasan, Tradisi Perayaan Cap Go Meh yang Hanya Ada di Padang dan Taiwan

Tradisi Arak-arakan Sipasan saat Cap Go Meh hanya dilakukan di dua tempat di dunia ini, yaitu di Padang dan Taiwan.

Baca Selengkapnya

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

15 Februari 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

Perubahan pada waktu dan tempat pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-19 kali ini dikarenakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu.

Baca Selengkapnya

Makan Pakai Sumpit Bagi Orang Tionghoa Punya Makna Filosofi

12 Februari 2024

Makan Pakai Sumpit Bagi Orang Tionghoa Punya Makna Filosofi

Bagi orang Tionghoa sumpit tak hanya sekadar alat makan tapi juga mengandung makna. Sumpit merupakan lambang kesatuan, keharmonisan, dan kesetaraan.

Baca Selengkapnya

5 Maestro Indonesia yang Berdarah Tionghoa

12 Februari 2024

5 Maestro Indonesia yang Berdarah Tionghoa

Lahir dan tumbuh besar di Indonesia, para seniman berdarah Tionghoa ini mencintai seni tradisi dan menggelutinya hingga menjadi ahli.

Baca Selengkapnya