Atasi Masalah Obesitas dengan Akupunktur

Reporter

Antara

Sabtu, 1 Oktober 2022 22:18 WIB

Ilustrasi akupuntur. Pixabay/Ryan Home

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis akupunktur medis dr. Kemas Abdurrohim mengatakan terapi akupuntur bisa membantu pasien mengatasi masalah obesitas atau kegemukan. Tak hanya itu, yang lebih penting akupuntur juga dapat mengurangi risiko kesehatan yang mungkin muncul akibat obesitas, seperti stroke, diabetes, penyakit jantung, dan darah tinggi.

“Jadi selama pasien itu diakupunktur, selama itu juga biasanya akan terhindar dari risiko atau dampak akibat obesitas, misalnya stroke, diabetes, dan lain-lain,” kata staf di Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Akupunktur Medis, dan Kedokteran Okupasi RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Terkait obesitas, ia mengatakan akupunktur bisa membantu mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang sehingga diet yang dijalani tetap membuat nyaman pasien. Kemas menekankan kunci pasien untuk menurunkan berat badan yaitu menetapkan perencanaan terlebih dulu. Ia menyarankan paling tidak target penurunan berat badan minimal 5-10 persen dalam tiga bulan.

Walau akupunktur membantu mengatasi obesitas, pasien hendaknya tidak melupakan untuk tetap mempersiapkan pula pola makan sehat dan jenis latihan fisik yang harus konsisten sebagai bagian dari kebiasaan seumur hidup.

“Untuk menurunkan berat badan butuh berapa lama kita melakukan akupuntur, itu bergantung target. Sebetulnya yang paling penting mengubah perilaku kita. Perilaku itu harus kita ubah dan dijalankan secara konsisten seumur hidup, tentunya kalau ingin langsing,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Ubah pola makan
Menurutnya, akupunktur biasanya yang paling bagus dapat menurunkan berat badan setengah sampai 1 kilogram per minggu. Apabila pasien ingin menurunkan berat badan 10 kg, maka dia tinggal melakukan perencanaan target waktu yang dibutuhkan untuk melakukan akupuntur rutin.

“Tentunya harus disertai dengan mengubah pola makan. Masalah pola makan itu nanti silakan ke ahli gizi,” sarannya.

Kemas mengatakan kini modalitas akupunktur telah berkembang menjadi berbagai jenis dengan tujuan yang masih sama, tidak hanya jarum, melainkan juga laser, benang, farmakopunktur, elektroakupunktur, hingga ultrasound akupunktur. Menurutnya, efek samping akupunktur hampir tidak dijumpai, minimal biasanya terjadi hematom atau bintik kecil di kulit dengan persentase kejadian yang rendah pada akupunktur seperti jenis jarum.

“Walaupun invasif, tapi invasinya itu minimal banget. Hanya terjadi mikrotrauma. Jadi sangat aman untuk kulit, apalagi dengan laser. Kalau laser itu tidak ada efek sama sekali ke kulit,” katanya.

Kemas menambahkan semua pasien dengan obesitas aman untuk terapi akupunktur kecuali pasien obesitas dengan penyakit tertentu.

“Misalnya pasien obesitas tapi dia ada penyakit yang menyebabkan trombositnya turun drastis. Itu bukan tidak boleh tetapi tidak boleh menggunakan jarum. Jadi kita bisa menggunakan laser karena kalau menggunakan jarum takut terjadi hematom atau pendarahan,” paparnya.

Baca juga: Kenali Penyebab dan Risiko Penyakit Liver, Obesitas Salah Satunya

Berita terkait

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

3 hari lalu

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

5 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

5 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

9 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

12 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

14 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

16 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

19 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

19 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

20 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya