TGIPF Tragedi Kanjuruhan Temukan Dampak Gas Air mata: Mata Berdarah

Kamis, 13 Oktober 2022 15:45 WIB

Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan dalam kericuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Polda Jatim mencatat jumlah korban jiwa dalam kerusuhan tersebut sementara sebanyak 127 orang. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Ahad, 9 Oktober 2022, fakta yang mengiris hati ditemukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Salah satu anggota TGIPF tragedi Kanjuruhan, Doni Monardo, menjelaskan bahwa korban dalam Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu banyak yang mengalami sesak napas, batuk, dan mata berdarah. Hal ini diduga karena dampak dari gas air mata yang mengenai para korban.

Kondisi itu tampak pada korban yang bernama Fabianca Cheendy Chairun Nisa berusia 14 tahun. Retina mata Fabianca sampai sekarang tidak ada warna putihnya, mata berdarah. Selain itu, dua bersaudara Rafi Atta Dzia'ul Hamdi berusia 14 tahun dan kakaknya Yuspita Nuraini berusia 25 tahun mengalami batuk dan sesak napas.

Para korban tersebut tidak hanya membutuhkan pengobatan medis saja, tetapi juga penanganan trauma healing. Dengan begitu, pihak-pihak terkait harus memberikan perhatian khusus dan sangat penting untuk sebisa mungkin mengurangi lemparan gas air mata ketika terjadi kekacauan. Sebab, gas air mata memiliki dampak yang sangat berbahaya.

Baca: Amnesty International Minta TGIPF Telusuri Gas Air Mata yang Digunakan di Tragedi Kanjuruhan

Bahaya Gas Air Mata

Melansir dari Medical News Today, gas air mata adalah istilah umum untuk bahan kimia yang mengiritasi kulit, paru-paru, mata, mulut, paru-paru, dan tenggorokan. Gas air mata dapat terdiri dari berbagai bahan kimia yang berbeda, yaitu kloro asetofenon (CN), chlorobenzylidene malononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzyl cyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR).

Advertising
Advertising

Biasanya, gas air mata digunakan oleh polisi atau personel militer untuk membubarkan dan menghentikan pergerakan massa. Namun, penggunaannya perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek berupa paparan saja. Bahkan, gas air mata dapat menyebabkan gejala yang lebih parah bagi seseorang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Untuk mengetahuinya secara lebih rinci, berikut bahaya dari gas air mata.

Bahaya gas air mata jangka pendek

Dampak langsung (dalam waktu singkat) dari gas air mata sebagai berikut:

  1. Mata berair, terbakar, dan kemerahan
  2. Penglihatan kabur
  3. Mulut dan hidung terbakar dan mengalami iritasi
  4. Kesulitan menelan
  5. Mual dan muntah
  6. Sulit bernafas dan sesak di dada
  7. Batuk
  8. Mengi (suara bernada tinggi yang terdengar saat sedang bernapas)
  9. Iritasi kulit
  10. Ruam pada bagian wajah.

Dampak gas air mata dalam jangka pendek ini akan hilang dalam 15-20 menit.

Bahaya gas air mata jangka panjang dan risiko kematian

Jika seseorang meninggalkan area di mana gas air mata digunakan dan gejalanya hilang segera setelahnya, risiko cedera jangka panjangnya rendah. Namun, para ilmuwan masih belum cukup tahu tentang dampak gas air mata yang tersisa pada tubuh.

Paparan gas air mata di dalam ruangan atau dengan jumlah paparan yang banyak, kemungkinan besar seseorang akan mengalami dampak kesehatan yang serius, yaitu:

  1. Glaukoma (kerusakan saraf mata karena tingginya tekanan di dalam bola mata)
  2. Kebutaan
  3. Luka bakar
  4. Gagal bernapas
  5. Efek kesehatan mental
  6. Kerusakan otak
  7. Kehilangan penggunaan anggota badan karena mengharuskan untuk amputasi.

Mengutip dari PubMed, sebuah studi pada 2017 dari data yang dikumpulkan selama 25 tahun melihat dampak gas air mata pada tubuh. Bahan kimia dan tabung yang digunakan untuk melepaskan tembakan gas air mata telah menyebabkan cedera parah, cacat permanen, bahkan kematian. Terdapat dua kematian dalam penelitian ini yang terjadi karena gagal bernapas dan cedera kepala.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca: TGIPF Tragedi Kanjuruhan Serahkan Hasil Investigasi ke Jokowi Pada Jumat

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

23 jam lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

1 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

1 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

1 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

1 hari lalu

Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Polisi dan Detektif

Dari misteri yang membingungkan hingga aksi yang mendebarkan, drama Korea tema polisi dan detektif ini patut Anda tonton.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

2 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

2 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya