Polusi Udara Bisa Menaikkan Gangguan Kesuburan Pria, Mengapa?

Sabtu, 5 November 2022 15:37 WIB

Ilustrasi sperma. Sumber: Getty Images/Science Photo Library RF/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta -Kabut asap yang tebal akibat polusi udara dapat mengganggu jarak pandang dan berpengaruh buruk bagi kesehatan, termasuk reproduksi alias gangguan kesuburan pria.

Udara yang tercemar di perkotaan dapat berdampak pada tidak hanya pada paru-paru, mata, dan jantung, tetapi juga mempengaruhi libido pria. Mengapa bisa begitu? berikut paparannya seperti dikutip dari Times of India edisi pekan ini.

Dengan meningkatnya polusi, ketidaksuburan pria dipandang sebagai alasan kegagalan suatu pasangan untuk memiliki anak. Populasi pria di kota dengan masalah kesuburan lebih besar dari wanita sebesar 15 persen.

Jumlah Sperma Merosot

Masalah muncul dari fakta bahwa menghirup udara yang terpapar polusi menyebabkan kualitas dan jumlah sperma merosot secara signifikan. Dengan jumlah, motilitas, dan konsentrasi yang rendah, sperma akan sulit mencapai bagian dalam tuba falopi yang menyebabkan kegagalan untuk mengandung.

Berkurangnya minat dalam berhubungan adalah salah satu gejala pertama yang menunjukkan munculnya infertilitas pria.

Baca juga : 7 Hal yang Wajib Dilakukan Terkait ke Kesuburan Pria Jika Inging Segera Punya Anak

“Aktivitas pengganggu endokrin (ketidakseimbangan hormon) adalah proses yang menyebabkan sel sperma berkurang dan mati. Udara yang kita hirup terdiri dari partikulat terdiri dari tembaga, seng, timbal, dll bersifat estrogenik dan antiandrogenik sehingga dapat menghambat produksi testosteron dan sel sperma jika dihirup untuk waktu yang lama,” tutur Dr. Gunjan Gupta Govil, pakar kesuburan sekaligus pendiri, Gunjan IVF World Group.

Sel sperma memiliki siklus hidup 72 hari dan efek buruk polusi pada sperma mungkin baru terlihat setelah 90 hari terpapar. Dengan setiap kenaikan 10 g sulfur dioksida, ada penurunan konsentrasi sperma sebesar 8 persen, jumlah sperma turun 12 persen dan motilitas berkurang 14 persen. Dengan mempengaruhi bentuk dan motilitas sperma, kesuburan pria dipengaruhi oleh pemicu stres oksidatif dan kerusakan DNA.

Penurunan kadar testosteron menyebabkan keinginan yang lebih rendah untuk berhubungan seksual.

Advertising
Advertising

Knalpot solar dan meningkatnya kadar ozon, sulfur dioksida, dan partikel yang tercampur di udara menyebabkan reaksi kimia dalam darah yang menyebabkan peningkatan konsentrasi radikal bebas yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas sperma, bahkan pada pria yang sebenarnya subur. Begitulah, muasal terjadinya salah satu gangguan kesuburan pria.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Penyebab Banyak Pasangan Alami Gangguan Kesuburan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

20 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

7 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

8 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

12 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

14 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya