Gawat, Orang Tua Sering Tak Sadar Anak Kena Pneumonia

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 11 November 2022 21:34 WIB

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua mungkin tak menyadari pneumonia merupakan penyakit berbahaya dan termasuk penyakit menular penyebab kematian pada anak. Setiap tahun setidaknya ada lebih dari 600.000 anak yang meninggal akibat penyakit yang juga disebut sebagai radang paru atau paru-paru basah ini.

Kurangnya kesadaran karena pneumonia memiliki gejala yang hampir sama dengan flu, seperti demam, batuk, dan radang tenggorokan. Bedanya, pneumonia memiliki gejala khas yang tidak ada pada penderita flu, yaitu disertai sesak napas, nyeri pada dada ketika batuk atau bernapas, terlihat cekungan di dada bagian bawah saat bernapas, tubuh mudah lelah, hingga infeksi telinga.

Spesialis paru dari Rumah Sakit Siloam, Allen Widyasanto, menjelaskan pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang umumnya disebabkan berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur. Steptococcus pneumoni adalah bakteri yang menyerang saluran napas dan menyebabkan pneumonia.

Bakteri dan virus pneumonia ini menyebar dengan cepat melalui percikan air liur ketika penderita batuk dan bersin. Selain itu, pneumonia juga bisa disebabkan paparan bahan kimia yang bisa mengakibatkan kerusakan fisik paru. Pada anak, pneumonia tidak disebabkan oleh satu faktor tetapi oleh gabungan beberapa faktor, seperti kekebalan tubuh, lingkungan berupa paparan asap rokok dan polusi, serta bawaan penyakit paru sejak lahir.

"Pneumonia dapat menyerang anak yang sehat maupun yang sudah memiliki penyakit bawaan. Akan tetapi, risiko pneumonia pada anak juga akan meningkat jika memiliki berbagai faktor risiko," ujarnya.

Advertising
Advertising

Beberapa faktor risiko pada anak antara lain:
-Di bawah 2 tahun
-Memiliki penyakit kronis pada jantung, paru-paru, dan ginjal.
-Diabetes
-Terinfeksi HIV, pernah melakukan transplantasi organ, atau memiliki kondisi masalah pada sistem kekebalan tubuh.
-Menggunakan implan pada koklea.
-Sindrom nefrotik
-Penyakit sickle cell
-Limpa rusak atau tidak ada limpa.
-Kebocoran cairan serebrospinal.

Risiko pada anak
Menurut Allen, anak memiliki risiko besar terkena pneumonia karena sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna dan sepenuhnya berkembang, terutama yang berusia di bawah 5 tahun. Adapun, risiko kematian pada penderita pneumonia karena pada kondisi tersebut infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara kecil (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, alveoli dipenuhi cairan atau nanah.

"Alveoli ini seharusnya diisi oleh udara. Tapi karena ada infeksi dan peradangan justru diisi nanah atau cairan sehingga proses pertukaran antara oksigen dan karbondioksida terganggu sehingga darah yang dialirkan kekurangan oksigen dan bila dibiarkan bisa menyebabkan kematian," jelasnya.

Untuk mencegah risiko pneumonia maka penting vaksinasi pada anak. Pemberian vaksin pada anak diprioritaskan dalam dua tahun pertama usia anak karena sistem imun yang lebih rendah dan menyebabkan anak lebih rentan terhadap penyakit menular, terutama yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus seperti pneumonia.

"Vaksinasi pneumonia bagi anak dilakukan sebanyak tiga kali plus satu kali sebagai boosting atau vaksin penguat," jelasnya.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) memberikan persetujuan vaksin pneumonia telah dapat diberikan untuk semua rentang usia, mencakup bayi, anak, dan remaja, dari usia 6 minggu hingga 17 tahun, serta dewasa berusia 18–49 tahun. Ini merupakan tambahan dari penggunaan vaksin yang telah disetujui untuk mencegah pneumonia bagi anak-anak berusia 6 bulan–5 tahun, dan dewasa di atas usia 50 tahun.

Baca juga: Kiat mencegah dan Mengenali Penyebab Paru-Paru Basah

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

3 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

9 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

10 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

12 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

15 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

18 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

18 hari lalu

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024

Baca Selengkapnya