Cegah Kehamilan dengan Vasektomi

Reporter

Antara

Jumat, 18 November 2022 12:22 WIB

Operasi Vasektomi Tanpa Pisau atau Kontrasepsi Mantap Pria dengan melakukan operasi kecil menutup saluran benih kiri dan kanan pada pria dilakukan di dalam kendaraan operasi keliling BPMPKB di kawasan Kelapa Gading, Jakarta (21/10). TEMPO/Arif Fadill

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis urologi Andika Afriansyah mengatakan vasektomi atau prosedur kontrasepsi dengan memotong atau mengikat saluran sperma adalah cara mencegah kehamilan yang efektif.

"Vasektomi hampir 100 persen efektif dalam mencegah kehamilan," kata Andika, bertepatan dengan Hari Vasektomi Sedunia pada 18 November.

Urolog dari Universitas Indonesia itu menjelaskan vasektomi adalah operasi rawat jalan dengan risiko komplikasi atau efek samping yang rendah. Dengan melakukan vasektomi, orang tidak perlu mengambil langkah-langkah pengendalian kelahiran sebelum berhubungan seks, misalnya memakai kondom.

Laki-laki yang bisa menjalani vasektomi setidaknya harus berusia lebih dari 25 tahun karena kondisi dianggap optimal. Namun, tidak ada angka usia maksimal untuk prosedur vasektomi.

"Menurut penelitian oleh American Journal of Men’s Health pada umumnya vasektomi dilakukan pada usia 35 tahun dengan tipikal batas usia antara 30–56 tahun karena berbagai faktor sosial dan kematangan mental," jelasnya.

Advertising
Advertising

Pasien harus mempersiapkan kondisi fisik agar fit sehingga prosedur vasektomi bisa berjalan lancar. Sebelum vasektomi, ia harus menjalani pemeriksaan medis dan wawancara dengan dokter. Andika menjelaskan pada pertemuan awal dokter akan memberikan pemahaman prosedur vasektomi bersifat permanen.

"Dan itu bukan pilihan yang baik jika ada kemungkinan seseorang ingin memiliki anak di masa depan," tuturnya.

Pemeriksaan yang diperlukan
Pemeriksaan medis untuk calon pasien vasektomi meliputi pemeriksaan laboratorium sebelum operasi, misalnya tes alergi obat dan pemeriksaan darah. Pasien juga harus melakukan skrining praoperasi, tidak boleh minum obat pengencer darah seperti aspirin atau warfarin selama tujuh hari sebelum vasektomi. Sebelum vasektomi, pasien juga diminta membersihkan alat kelamin dan mencukur bulu kelamin di seluruh skrotum serta menghindari makanan berat dan mengganti dengan kudapan ringan.

"Pasien pun membawa pakaian dalam yang ketat untuk dipakai setelah vasektomi guna menopang skrotum dan mengurangi pembengkakan yang terjadi," jelas Andika.

Vasektomi sebaiknya tidak dilakukan oleh yang belum memiliki keturunan, usia di bawah 30 tahun, memiliki penyakit berat, tidak memiliki pasangan, dan punya keluhan nyeri pada buah zakar. Prosedur ini harus ditunda jika pasien punya penyakit atau kondisi seperti infeksi lokal, infeksi sistemik akut, penyakit menular seksual, filariasis atau infeksi akibat cacing filaria, elefantiasis, juga massa intra skrotum.

Kondisi lain yang membuat pasien harus menunda vasektomi adalah bila ada hipersensitivitas terhadap agen anestesi yang digunakan. Andika menuturkan ada sejumlah kondisi yang mempersulit prosedur vasektomi, yakni bila ada riwayat trauma skrotum, varikokel atau hidrokel yang besar, riwayat operasi karena kriptorsidisme, hernia inguinalis, serta gangguan pembekuan darah.

Baca juga: Pria Gunakan Alat Kontrasepsi Gairah Seksual Bisa Ambyar?

Berita terkait

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

5 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

9 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

10 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

13 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

20 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

21 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

29 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

32 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

33 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca-Melahirkan

33 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca-Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya