Muncul Lagi di Aceh, Inilah 4 Jenis Polio yang Perlu Diketahui

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Minggu, 20 November 2022 19:00 WIB

Bidan Puskesmas Cisimeut memberikan vaksin polio kepada seorang anak Suku Baduy di Kampung Cisadane, Lebak, Banten, Jumat 26 Agustus 2022 malam. Program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di kawasan pedalaman Baduy tersebut dilaksanakan hingga malam hari agar anak dan ibu Suku Baduy mau mengikuti kegiatan pemberian imunisasi untuk meningkatkan kesehatan serta mencegah berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan kasus penyakit polio di Kabupaten Pidie, Aceh, beberapa waktu lalu mencemaskan masyarakat. Polio adalah penyakit virus menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, dan terkadang kematian. Cara paling efektif untuk mencegah polio adalah vaksinasi.

Polio dapat mempengaruhi tubuh secara berbeda tergantung di mana virus berkembang biak dan menyerang. Dilansir dari Clevand Clinic, berikut beberapa jenis polio:

1. Poliomielitis abortif

Poliomielitis abortif menyebabkan gejala seperti flu dan usus. Itu hanya berlangsung beberapa hari dan tidak menyebabkan masalah jangka panjang.

2. Poliomielitis non-paralitik

Advertising
Advertising

Poliomielitis non-paralitik dapat menyebabkan meningitis aseptik, pembengkakan area di sekitar otak. Ini menyebabkan lebih banyak gejala daripada poliomielitis yang gagal dan mungkin mengharuskan untuk dirawat di rumah sakit.

3. Poliomielitis paralitik

Poliomielitis paralitik terjadi ketika virus polio menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Itu dapat melumpuhkan otot-otot yang memungkinkan untuk bernapas, berbicara, menelan, dan menggerakkan anggota tubuh. Tergantung pada bagian tubuh mana yang terkena, itu disebut polio tulang belakang atau polio bulbar. Polio tulang belakang dan bulbar dapat muncul bersamaan. Kurang dari 1 persen penderita polio mengalami poliomielitis paralitik.

4. Polioensefalitis

Polioensefalitis adalah jenis polio langka yang kebanyakan menyerang bayi. Ini menyebabkan pembengkakan otak.

5. Sindrom pasca-polio

Sindrom pasca-polio adalah ketika gejala polio kembali bertahun-tahun setelah infeksi polio.

YOLANDA AGNE

Baca juga: Virus Polio Muncul Lagi di Aceh, Kemenkes Sebut Karena Lingkungan Kotor

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

1 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

4 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

7 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

8 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

10 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

20 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

22 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

22 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

23 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

23 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya