Riwayat Polio di Tanah Air

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 23 November 2022 09:44 WIB

Bidan Puskesmas Cisimeut memberikan vaksin polio kepada seorang anak Suku Baduy Luar di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Sabtu 23 Juli 2022. Upaya imunisasi jemput bola yang dilakukan Puskesmas setempat tersebut guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak kepada warga Suku Baduy serta mencegah anak terjangkit berbagai penyakit. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 19 November 2022, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengumumkan ditemukannya satu kasus polio di Pidie, Aceh. Kasus ini membuka kembali sejarah kelam di Indonesia atas penyakit yang menyebabkan kelumpuhan itu setelah pada 2014 Indonesia menerima sertifikat bebas polio.

Penemuan virus polio tipe 2 di Aceh menempatkan Indonesia sebagai negara ke 16 dengan kasus tipe tersebut. Alhasil, pemerintah pun menetapkan polio sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB di Indonesia Bahkan, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengumumkan ada dua kasus polio baru, masih di Pidie Aceh sehingga kini total ada tiga kasus penyakit polio di Indonesia.

Perjalanan polio di Indonesia
Laman Infeksi Emerging menyebut virus polio liar asli Indonesia (indigenous) sudah berhasil diberantas sejak 1996 setelah dilaksanakan PIN Polio tiga tahun berturut-turut pada 1995-1997. Setelah 1988, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan resolusi memberantas polio yang bertujuan untuk mencapai pengurangan permanen hingga nol tanpa risiko reintroduksi dan pada tahun yang sama Inisiatif Pemberantasan Polio Global (GPEI) diluncurkan. Ini kemudian yang mendorong produksi vaksin juga diperluas secara global, dengan kapasitas yang signifikan dikembangkan di negara-negara termasuk India dan Indonesia.

Namun, pada 13 Maret 2005 ditemukan kasus polio importasi pertama di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dalam kurun waktu 2005 sampai awal 2006, kasus polio tersebut berkembang menjadi KLB yang menyerang 305 orang. KLB ini tersebar di 47 kabupaten/kota di 10 provinsi. Terlebih selain menghadapi KLB polio ini, Indonesia juga dihadapkan pada ditemukannya 46 kasus Vaccine Derived Poliovirus (VDPV), yaitu kasus polio yang disebabkan oleh virus dari vaksin.

Kasus ini terjadi apabila banyak anak yang tidak diimunisasi. Sebanyak 45 kasus tersebut sebarannya di semua kabupaten di Pulau Madura dan satu kasus di Probolinggo, Jawa Timur. Kemudian dilakukan Outbreak Response Immunization (ORI), dua kali mop-up, lima kali PIN, dan dua kali Sub-PIN, KLB polio dapat diberantas sepenuhnya.

Advertising
Advertising

Kasus Virus Polio Liar (VPL) yang mengalami kelumpuhan terakhir ditemukan pada 20 Februari 2006 di Aceh. Sejak saat itu hingga saat ini tidak pernah lagi ditemukan kasus polio di Indonesia. Hingga pada 2014 Indonesia bersama sederet negara di Asia Tenggara menerima sertifikat bebas polio dari WHO. Namun, laman sehat negeriku Kemenkes justru mencatat pernah terjadi KLB polio di Papua diakibatkan oleh Vaccine-Derived Poliovirus Type 1 cVDPV1 (circulated Vaccine Derived Polio Virus type 1) yang terdeteksi pada 2019.

Sebelumnya Kemenkes telah menyampaikan laporan kepada WHO Indonesia tentang terjadinya KLB cVDPV1di Kabupaten Yakuhimo Provinsi Papua dengan satu kasus yang dimulai 27 November 2018 dan dengan indikasi adanya transmisi pada dua orang anak sehat. Pemerintah kemudian mengambil beberapa langkah strategis mengatasi hal ini, salah satunya dengan pelaksanaan segera ORI untuk kelompok usia rentan di wilayah terkena KLB Polio hingga pada 26 Mei 2020 WHO mengakhiri KLB polio di Papua.

Virus polio bekerja dan membuat penderitanya mengalami kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang. Selain itu, virus ini dapat menyerang semua usia tetapi lebih sering menyerang anak di bawah 5 tahun atau balita.

Perjalanan polio dari masa ke masa di dunia Mengutip laman Infeksi Emerging Kemenkes, pada awal abad ke-20 penyakit ini tercatat pernah melumpuhkan ratusan ribu anak di negara-negara industri sehingga menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti. WHO menyebut, wabah polio tersebut tercatat salah satunya di New York pada 1916, menewaskan lebih dari 2.000 orang, dan wabah terburuk yang tercatat di Amerika Serikat pada 1952 menewaskan lebih dari 3.000 orang.

Banyak yang selamat dari penyakit itu menghadapi konsekuensi seumur hidup, mulai kecacatan pada anggota badan atau perlu menggunakan alat bantu pernapasan seperti paru-paru besi, respirator buatan yang diciptakan untuk pengobatan pasien polio.

Sekitar 90 persen orang yang terinfeksi virus ini tidak memiliki gejala atau timbul gejala yang sangat ringan dan umumnya tidak dikenali. Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher, dan nyeri di tungkai. Namun, pada 7-21 hari setelah terinfeksi virus polio akan terjadi kelumpuhan.

Baca juga: Gejala Awal Terserang Virus Polio dan Jenis Vaksin yang Digunakan

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

10 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

29 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

41 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

28 Februari 2024

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu Sub PIN Polio, Tujuan, dan Pelaksanaannya

18 Februari 2024

Mengenal Apa itu Sub PIN Polio, Tujuan, dan Pelaksanaannya

Penyakit Polio dapat mengakibatkan infeksi hingga kelumpuhan permanen. Simak pencegahannya melalui Sub PIN Polio berikut ini.

Baca Selengkapnya