Waspadai Gejala Epilepsi, Jangan Dibiarkan

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 24 November 2022 10:00 WIB

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)menyebut sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi. Epilepsi atau orang awam biasa menyebut ayan adalah penyakit otak kronis tidak menular yang bisa menyerang segala usia.

Orang yang menderita epilepsi mengalami episode kejang yang tiba-tiba. Kejang adalah lonjakan tiba-tiba dari aktivitas listrik yang tidak biasa dan berlebihan di otak yang dapat memengaruhi penampilan atau tindakan seseorang.

Penderita epilepsi dapat mengalami lebih dari satu jenis kejang, seperti kejang absen yang dapat menyebabkan berkedip cepat atau melihat ke langit dalam waktu singkat, kejang tonik yang menyebabkan kekakuan otot, kejang fokal kompleks di mana pasien tidak dapat merespons untuk beberapa menit. Kemudian, kejang fokal sederhana yang dapat menyebabkan kedutan atau perubahan sensasi, seperti rasa atau bau yang tidak biasa.

"Epilepsi dapat terjadi karena beberapa alasan,” ujar Dr. Atma Ram Bansal, dari bagian Epilepsy Program Institute of Neurosciences, Medanta Hospital, Gurugram, India.

Faktor utama yang menyebabkan epilepsi adalah:
-Infeksi kemungkinan besar merupakan penyebab utama epilepsi di seluruh dunia. Jika ada bukti infeksi otak yang menyebabkan kejang, ini diklasifikasikan sebagai penyebab ayan menular.
-Keturunan, kadang-kadang epilepsi diturunkan dalam keluarga atau karena perubahan genetik yang didapat. Bisa juga terjadi karena rendahnya kadar oksigen saat lahir.
-Kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel otak.
-Cacat lahir yang mempengaruhi otak merupakan penyebab umum epilepsi, terutama pada yang kejangnya tidak terkontrol oleh obat antikejang. Beberapa cacat bawaan yang dikaitkan dengan epilepsi termasuk displasia kortikal fokal, polimikrogiria, dan tuberous sclerosis. Ada banyak kelainan otak lain yang dikaitkan dengan epilepsi.
-Jaringan parut otak setelah cedera kepala, kerusakan otak setelah stroke dan tumor juga dapat menyebabkan epilepsi.

Advertising
Advertising

Tanda-tanda awal
Tergantung pada jenis kejang, gejala dapat bervariasi. Namun, kejang berulang adalah tanda utama. Tanda-tanda kejang adalah:

-Kehilangan kesadaran sementara.
-Gerakan otot yang tidak terkendali.
-Masalah komunikasi dan pemahaman.
-Gejala psikis seperti ketakutan dan kecemasan.
-Masalah pernapasan
-Tangan tersentak tiba-tiba dan benda-benda jatuh dari tangan.
-Tatapan kosong

Bagaimana membantu orang yang mengalami kejang? Jika ada yang menderita kejang, dengan beberapa langkah segera dapat membantu menghindari korban lebih parah.

-Minta orang menjauh agar penderita bisa bernapas lega.
-Balikkan pasien ke samping. Ini akan mencegah ia mati lemas karena muntahan atau air liur.
-Jangan memasukkan apapun seperti air, obat-obatan, atau makanan ke dalam mulut pasien karena dapat tersedak.
-Jangan mencoba mengontrol atau menghentikan gerakan menyentak orang tersebut. Saat ditahan, ia bisa terluka. Jadi, hindari menahannya sampai kejang berhenti.
-Handuk lembut atau bantal harus diletakkan di bawah kepala agar ia tidak terluka selama gerakan cepat yang tidak disengaja.

Baca juga: Kaitan Pasien Epilepsi dan Gejala ADHD, Simak Penjelasan Pakar

Berita terkait

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

5 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

7 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

8 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

8 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

8 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

10 hari lalu

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

15 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

16 hari lalu

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

26 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya

6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

29 hari lalu

6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.

Baca Selengkapnya