Ragam Penyebab Startup Gagal

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 25 November 2022 14:42 WIB

Ilustrasi startup. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis startup tutup dan mem-PHK massal karyawan sedang ramai dan sepertinya akan terus berlanjut. Di Indonesia sudah ada 21 startup yang mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK).

Sepanjang 2022, sudah terjadi 1.229 kasus PHK yang dilakukan oleh startup di seluruh dunia. Bahkan, dilansir dari laman resmi Trueup, usaha rintisan tersebut sudah memakan korban hingga 202.522 karyawan. Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, mengatakan startup yang mengalami kegagalan, biasanya karena faktor manajerial dan kurangnya kurangnya fokus menjalankan bisnis sesuai kebutuhan pasar.

Selain itu, ada juga beberapa kesalahan pengusaha saat memulai usaha yang membuat bisnis startup-nya kandas di tengah jalan seperti berikut ini. Melansir dari Entrepreneur, meski memulai bisnis bisa menjadi salah satu hal paling menarik sebab prosesnya memiliki tantangan tersendiri, penting untuk tidak membiarkan kesalahpahaman membuat bisnis berhenti.

Tidak menjalankan rencana bisnis
Banyak kesalahpahaman tentang memulai bisnis. Salah satu yang paling umum adalah tidak menulis rencana bisnis formal karena dianggap tidak terlalu penting. Padahal, kenyataannya rencana bisnis yang memerinci tujuan menyeluruh perusahaan hingga penganggaran akan memberikan proyeksi untuk pendapatan dan biaya sehingga Anda akan terbantu dalam memvisualisasikan ke mana arah perusahaan dalam jangka panjang maupun pendek.

Contohnya periklanan, banyak perusahaan baru menghabiskan ratusan juta untuk iklan tanpa memikirkan audiens, anggaran, atau strategi pemasaran. Menulis rencana pemasaran sebelum berinvestasi dalam pembelian iklan apapun akan membantu mencegah timbulnya masalah ini dan menghemat uang selama prosesnya.

Advertising
Advertising

Mengandalkan investor
Terlalu mengandalkan pendanaan dan tidak memiliki cukup uang pribadi yang diinvestasikan dalam bisnis adalah beberapa penyebab bisnis startup tutup. Hal ini menyebabkan ketergantungan yang berlebihan pada pinjaman, yang bisa menjadi sulit jika perusahaan bangkrut atau mengalami masalah. Kesalahan kedua adalah menghabiskan terlalu banyak uang untuk hal-hal yang tidak membantu kesuksesan bisnis, seperti ruang kantor yang mewah, furnitur yang mahal, atau menggaji karyawan secara berlebih.

Harus memilih antara bekerja dan kehidupan pribadi
Anda tidak akan punya waktu untuk menangani setiap detail sehingga perlu untuk mendelegasikan tugas yang tidak harus memiliki keahlian khusus, seperti menjawab panggilan telepon atau membuang sampah di resepsi. Namun, ada beberapa hal yang hanya dapat Anda lakukan, misalnya menyiapkan kampanye pemasaran memerlukan pemahaman bagaimana saluran yang berbeda bekerja sama untuk efektivitas maksimal, memperbarui konten situs web perlu mengetahui kata kunci apa yang dicari orang ketika mencari informasi tentang topik tertentu, atau melakukan pemrograman.

Tidak menetapkan batasan
Ketika memulai bisnis, Anda akan mengetahui permasalahan yang ada kian kompleks sehingga jarang ada orang yang memberi tahu kapan waktunya berhenti dan pulang. Kemungkinan Anda akan terus bekerja jika belum menetapkan batasan. Namun, hal ini perlu diperhatikan bahwa orang tidak mau jika harus bekerja hingga lupa waktu sehingga Anda harus atur ekspetasi karyawan dan kemudian bertindak sesuai itu. Jika gagal melakukan ini, ekspektasi Anda akan menjadi tidak realistis dan pada akhirnya tidak ada yang mau bekerja sama dengan Anda.

Membandingkan dengan perusahaan lain
Jangan selalu membandingkan usaha Anda dengan perusahaan lain. Apalagi, jika merupakan pebisnis baru. Pada tahap ini membanding-bandingkan hanya akan menimbulkan kecemburuan atau hal negatif. Alih-alih membandingkan diri dengan perusahaan lain, fokuslah pada tujuan dan bagaimana Anda dapat mencapainya dengan cara yang seefektif mungkin. Anda dapat belajar dari orang lain tetapi jangan coba meniru kesuksesan mereka karena setiap orang punya spesialisasi masing-masing.

Jangan melakukan kesalahan
Semua orang wajar membuat kesalahan, yang penting bagaimana dapat belajar dari pengalaman tersebut. Jika tidak melakukan kesalahan, Anda mungkin tidak berusaha lebih keras atau kehilangan kemampuan memecahkan masalah untuk berpikir kreatif dan mandiri. Kesalahan adalah bagian dari proses sebab dari kejadian tersebut, situasi akan mengajarkan apa yang berhasil dan apa yang tidak terkait produk, layanan, pelanggan, dan persaingan bisnis.

Mengambil risiko yang tinggi saat pertama kali memulai
Kesalahan terakhir adalah ketika tidak adanya perhitungan dalam mengambil risiko. Padahal, tidak semua hal yang berbahaya akan memberikan peluang yang signifikan. Anda harus benar-benar memikirkan risiko yang sesuai dengan nilai dan tujuan sebagai individu atau perusahaan sehingga ketika bisa bertahan dari risiko ini, Anda tidak hanya sekadar bertahan tapi juga berkembang.

Baca juga: Tips buat Pengusaha untuk Menarik Investor

Berita terkait

Kemenparekraf Kembali Gelar Baparekraf for Startup secara Luring Tahun Ini, Targetkan Jaring 120 Bisnis Rintisan Baru

18 jam lalu

Kemenparekraf Kembali Gelar Baparekraf for Startup secara Luring Tahun Ini, Targetkan Jaring 120 Bisnis Rintisan Baru

Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) tahun ini memulai lagi program Baparekraf for Startup atau Bekup, dengan pembinaan secara langsung atau tatap muka kepada para pelaku bisnis rintisan atau startup.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 18 Anak Muda Indonesia yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

23 jam lalu

Inilah Daftar 18 Anak Muda Indonesia yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

Sebanyak 18 anak muda Indonesia masuk dalam daftar majalah Forbes 30 Under 30 Asia 2024. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Duduk Perkara Dugaan Rekening Gendut Rp 60 Miliar Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Perseteruan dengan Bekas Dirut PT Mitra Cipta Agro

1 hari lalu

Duduk Perkara Dugaan Rekening Gendut Rp 60 Miliar Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta dan Perseteruan dengan Bekas Dirut PT Mitra Cipta Agro

Perseteruan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Hutahaean dan eks Direktur Utama PT Mitra Cipta Agro Wijanto Tirtasana kian memanas.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

1 hari lalu

Terpopuler: Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata Setelah PHK, Pasca Kematian Presiden Iran Harga Minyak Relatif Tenang

Mantan karyawan PT Sepatu Bata yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) berusaha mencari tempat kerja baru.

Baca Selengkapnya

Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata di Purwakarta Setelah PHK: Separuh Umur Saya Kerja di Sini

1 hari lalu

Nasib Mantan Pekerja Sepatu Bata di Purwakarta Setelah PHK: Separuh Umur Saya Kerja di Sini

Cerita mantan karyawan PT Sepatu Bata yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Dua puluh tahun bekerja di Bata, baru jadi karyawan tetap 12 tahun

Baca Selengkapnya

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

3 hari lalu

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

3 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

3 hari lalu

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

Ledakan di pablik smelter nikel kembali terjadi. Kali ini di pabrik smelter milik PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) di Kutai Kartanegara, Kaltim.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

3 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

3 hari lalu

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

Bunyi ledakan tiba-tiba menggoyang tubuh Lusi Puspita. Di luar, semburat api dan asap menguar di area kerja PT Kalimantan Ferro Industri atau PT KFI.

Baca Selengkapnya