6 Risiko Jika Sering Mengonsumsi Fast Food atau Makanan Cepat Saji

Minggu, 27 November 2022 06:00 WIB

Ilustrasi burger. Foto: Instagram unileverfoodsolutionsid

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan cepat saji atau fast food agaknya diminati, karena praktis dan enak rasanya. Fast food yang dijual cenderung terjangkau harganya. Sesekali mengkonsumsi makanan cepat saji tidak ada salahnya. Namun, apabila terus dikonsumsi, makanan cepat saji meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Risiko sering mengonsumsi fast food

1. Ketaknyamanan perut

Mengutip Healthline, makanan cepat saji mengandung lemak, gula, dan banyak natrium garam. Makanan tinggi natrium menyebabkan tubuh menyimpan air yang berakibat kembung, dan begah setelah makan. Makanan tinggi natrium juga berbahaya untuk orang yang beriwayat tekanan darah tinggi. Sodium garam mendorong tekanan darah, jantung, dan sistem kardiovaskular.

Advertising
Advertising

Baca: Rekor Dunia, Pria Filipina Ini Koleksi 20.000 Mainan dari Makanan Cepat Saji

2. Gangguan sistem pernapasan

Makanan cepat saji biasanya mengandung kalori tingkat tinggi. Apabila berat badan naik di luar batas ideal tubuh. Itu bisa meningkatkan risiko gangguan pernapasan, termasuk asma dan sesak napas. Sebab, berat badan berlebih memberi tekanan di jantung dan paru-paru. Gejalany kesulitan bernapas saat jalan, menaiki tangga, dan olahraga.

3. Lonjakan gula darah

Karbohidrat olahan dan gula tambahan makanan cepat saji mudah dicerna. Ini mempercepat lonjakan insulin yang menyebabkan penurunan gula darah berakibat rasa lelah dan mudah lapar.

4. Meningkatkan peradangan

Mengutip Medical News Today, satu porsi makanan cepat saji bisa meningkatkan peradangan di seluruh tubuh. Makanan cepat saji tinggi kadar lemak jenuh. Itu mempengaruhi peningkatkan peradangan saluran napas orang beriwayat asma

5. Penurunan memori

Konsumsi makanan cepat saji dalam jangka panjang berakibat menurunkan kapasitas memori dan pemahaman. Kondisi itu meningkatkan risiko terhadap penyakit Alzheimer dan Parkinson.

6. Gangguan pencernaan

Makanan cepat saji sangat rendah serat. Makanan rendah serat berisiko menyebabkan berbagai gangguan pencernaan sembelit, penyakit divertikular, dan pengurangan bakteri baik di usus.

Baca: Gorengan hingga Makanan cepat Saji, Inilah 5 Makanan yang Bisa Menurunkan IQ

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

20 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

22 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

3 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

5 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

15 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

16 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

18 hari lalu

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya