TEMPO.CO, Jakarta - Wotagei singkatan dari otaku-no-gei. Aktivitas wotagei merujuk pertunjukan menari yang menggunakan tongkat bercahaya yang disebut psyllium. Ciri khasnya menari dengan kecepatan tinggi sambil memutar tongkat cahaya dengan penuh semangat, dikutip dari Fun! Japan.

Di Jepang, mulanya gerakan wotagei lahir dalam perkumpulan orang-orang yang menekuni hobi atau otaku yang mengikuti idola. Para penggemar atau fan dari idola mengorganisasi diri dari tahun 1970-an untuk menyiapkan lagu dan koreografi menggunakan alat peraga. Kemudian, itu dilakukan selama idolanya pentas. Para otaku beraksi sambil meneriakkan nama idolanya.

Baca: Buntut Kasus Bully, Kim Garam Hengkang dari Le Sserafim Usai HYBE Akhiri Kontrak

Asal-usul wotagei

Dari aksi itu penyebutan berasal, wota atau ota untuk otaku , dan gei yang dalam Bahasa Jepang berarti seni. Ketika artis atau grup idola para otaku Jepang sedang pentas di panggung, banyak fan yang datang membawa tongkat bercahaya, kemudian menggerakan tubuh menyesuaikan irama musik.

Dari situ, lahirnya istilah wotagei. Belakangan istilah itu tidak terbatas untuk para otaku, tetapi mulai diakui sebagai tarian psyllium. Merujuk Japan Experience, produsen tongkat cahaya psyllium, Lumica mengadakan pertandingan tingkat dunia Tari Pyllium di Tokyo pada Januari 2019.

Sejak tahun 2018, babak kualifikasi mulai diadakan di Hong Kong, Los Angeles, Shanghai, Taipei, Jakarta, Manila, Singapura, dan Tokyo, kemudian para pemenang berkumpul.

Para penggemar wotagei telah menyalurkan bentuk kreativitas tarian itu sampai ke luar Jepang. Gaya hidup itu menjangkau orang-orang yang sudah tertarik dengan budaya pop Jepang yang menggabungkan kreasi baru.

Baca: Suho EXO Bicara Soal Tugasnya sebagai Leader, Berusaha Jadi Pendengar yang Baik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.