Deteksi Kanker Kulit, Kenali Ciri Tahi Lalat ABCDE

Reporter

Antara

Senin, 5 Desember 2022 19:36 WIB

Ilustrasi tahi lalat. Onlinenews.com.pk

TEMPO.CO, Jakarta - Perhatikan bentuk tahi lalat, adakah yang tak wajar? Spesialis bedah onkologi Diani Kartini mengajak masyarakat mendeteksi dini kondisi tahi lalat yang berpotensi menjadi kanker kulit dengan memperhatikan bentuknya.

“Tahi lalat yang berbahaya itu ciri-cirinya ABCDE. A itu Assymetry yaitu artinya bentuknya tidak simetris antara kedua sisi,” katanya.

Ciri tahi lalat berbahaya yang kedua adalah Border yang berarti tepi dari tahi lalat tidak rata. C adalah Colour atau warna yang bermacam-macam di satu tahi lalat, seperti coklat tua dan coklat muda. Kemudian D adalah Diameter yang lebih dari 6 milimeter dan E adalah Evolution atau ada perubahan ukuran.

“Tahi lalat dengan ABCDE itu yang wajib kita waspadai. Yang lainnya misal ada benjolan yang besar, menjadi luka atau berbau, itu kita harus waspada bahwa itu menjadi kanker kulit,” ujarnya.

Diani menuturkan untuk mendiagnosis tahi lalat yang termasuk tumor dan kanker diperlukan biopsi, yaitu tes untuk mendeteksi dan memantapkan diagnosis kanker melalui prosedur mengambil jaringan atau sampel sel dari tubuh. Biopsi digunakan untuk membedakan tumor jinak dengan kanker dan termasuk menentukan stadium kanker.

Advertising
Advertising

“Dengan biopsi kita bisa 100 persen menentukan sel itu ganas atau tidak. Itu harus ditempuh karena akan menentukan terapi selanjutnya, apa yang cocok diberikan untuk pasien,” jelasnya.

Pentingnya biopsi
Dokter di RSCM ini juga membantah tindakan biopsi akan membuat tumor aktif dan menyebar. Menurutnya, sering kali pasien akan berkonsultasi ke beberapa dokter, terlebih sesudah dilakukan biopsi, untuk menanyakan jenis terapi atau opsi yang bisa ditempuh untuk menghilangkan tumor atau kanker. Namun, hal tersebut justru membuat sel tumor atau kanker tersebut semakin berkembang. Ia menegaskan biopsi hanya untuk mendiagnosis dan jika telah dilakukan sebaiknya segera melakukan terapi.

Kalau biopsi merupakan penyebab menyebar, penyebab tumbuh besar dan sebagainya, kalau terlambat iya. Namun kalau segera setelah hasil biopsinya ada, berobat, tentu tidak akan terjadi seperti itu. Selain itu ia menyampaikan upaya untuk menghilangkan tahi lalat dengan metode laser diperbolehkan asal memastikan terlebih dulu tahi lalat tersebut merupakan tahi lalat sehat.

"Sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu ke dokter spesialis kulit dan kelamin sebelum memutuskan untuk melakukan laser tahi lalat," katanya.

Baca juga: Kenali Tahi Lalat Sehat dan Indikasi Kanker Kulit

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya