Konten Mukbang, Mengapa Bisa Diminati?

Senin, 5 Desember 2022 19:59 WIB

ilustrasi mukbang makanan korea (YouTube)

TEMPO.CO, Jakarta - Mukbang adalah konten video yang sampai sekarang masih menjadi tren, dikutip dari Urban Dictionary. Istilah mukbang artinya berasal dari gabungan dua kata Korea, yaitu mukja berarti makan dan bang-song artinya penyiaran.

Di konten mukbang, seseorang akan makan dalam jumlah banyak. Konten mukbang dibuat oleh orang Korea Selatan pada 2011. Mukbangers atau BJ -orang yang melakukan mukbang- pertama-tama akan merekam diri sendiri yang sedang menyiapkan makanan atau memesan untuk dibawa pulang dalam jumlah besar.

Setelah itu memakan semua makanan itu di depan kamera sambil berinteraksi untuk kesenangan penonton. Singkatnya, mukbang adalah konten video yang membuat para penonton melihat pembawa acara sedang makan besar.

Baca: Tanboy Kun, Konten Kreator Mukbang Paling Populer di Indonesia

Mengapa mukbang diminati untuk ditonton?

Advertising
Advertising

Menurut Rachel Herz dalam buku Why You Eat What You Eat: The Science Behind Our Relationship with Food, daya pikat mukbang karena adanya kombinasi dari faktor sensorik, psikologis, sosial, emosional, lingkungan, dan neurologis. Herz menganalisis tentang makanan memicu indra dan mengembangkan perilaku seseorang terkait apa yang ingin dimakan.

Namun, faktor dominan yang mempengaruhi banyaknya orang menonton mukbang. Tren itu sulit mengalami penurunan karena mukbang ASMR (autonomous sensory-motor response). Suara makan yang akrab, menyeruput ataupun mengunyah, dan citra video mukbang diduga memicu ASMR untuk para penonton. ASMR mempengaruhi dominan karena seseorang ketika itu tidak mendapat bagian sensorik dari pengalaman.

ASMR cenderung menguntungkan pembuat konten atau mukbangers karena bisa menghasilkan pendapatan yang besar dari video streaming itu. Mengutip Today, mukbangers bisa menghasilkan pendapatan sebesar 10.000 dolar Amerika (Rp154 juta) perbulan belum termasuk sponsor dari merek makanan dan minuman dari restoran ternama sebagai imbalan mengekspos.

Mukbang bisa memicu seseorang memiliki gangguan makan. Rentan mengembangkan kebiasaan makan tidak sehat jika sering menonton konten mukbang. Kini banyaknya konten mukbang hanya sebagai tantangan makan yang sensasional dan berlebihan menimbulkan dampak kesehatan berbahaya.

Baca: Apa Itu Mukbang dan Mengapa Begitu Populer?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

16 jam lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

3 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

5 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

5 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

5 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

6 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

7 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

7 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

8 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya