Asma, Pemicu dan Cara Mencegah

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 14 Desember 2022 20:23 WIB

Ilustrasi serangan asma. shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Asma adalah penyakit pada saluran pernapasan dengan gejala sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas. Penyakit ini bisa dicegah, ditangani dengan obat hirup untuk mengobati gejala dan pengendali inhaler yang mencegah gejala.

Pada kasus yang parah, pasien penyakit asma mungkin membutuhkan inhaler yang berefek lebih lama dan menjaga saluran udara terbuka, serta steroid oral. Dilansir dari Healthline, berikut cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah asma.

-Jaga kebersihan rumah dari debu.
-Hindari bulu hewan peliharaan.
-Bersihkan alat tidur agar terhindar dari tungau.
-Minum obat-obatan pereda sesak napas sesuai anjuran dokter.
-Berhenti merokok
-Hindari alkohol
-Jaga berat badan ideal.
-Gunakan masker saat pergi ke luar ruangan.

Berikut cara untuk mengatasi penyakit asma yang kambuh tanpa inhaler.
Atur ritme pernapasan
Ketika asma kambuh, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengatur ritme pernapasan. Jangan panik, Anda harus segera mengatur pernapasan dengan teknik Buyteko. Teknik ini diyakini bermanfaat mengontrol pernapasan yang dapat membantu mencegah dan mengurangi sesak napas. Teknik Buyteko dilakukan dengan menarik napas secara perlahan melalui hidung.

Buyteko ampuh untuk mengatasi asma karena dapat mencegah hiperventilasi. Sebagai informasi, hiperventilasi dapat menyebabkan hipokapnia. Kondisi ini dapat menyebabkan kadar karbon dioksida rendah. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan teknik Buyteko efektif meredakan gejala asma.

Advertising
Advertising

Duduk tegak
Ketika asma menyerang, segera hentikan apapun kegiatan yang sedang dilakukan. Setelah itu, penderita asma disarankan untuk duduk dengan postur tegak. Tindakan ini dapat memberikan sedikit pertolongan untuk melancarkan aliran pernapasan. Hindari posisi membungkuk dan berbaring sebab dapat menyumbat saluran pernapasan. Akibatnya, sesak napas akan semakin menjadi.

Hindari faktor pemicu
Anda harus menghindari hal-hal yang dapat menjadi faktor pemicu asma kambuh. Misalnya, jika perokok pasif dan sudah mulai merasakan gejala ringan, segeralah menjauh dari lingkungan saat itu. Selain itu, Anda juga dapat menghindari binatang berbulu sebab bulu binatang bisa menjadi faktor pemicu asma.

Konsumsi jahe
Salah satu pengobatan yang paling mudah untuk asma adalah dengan mengonsumsi jahe. Jahe diyakini bisa menjadi obat alami yang sangat efektif karena sifat anti-inflamasinya. Jika menderita asma dan sedang mencari pengobatan rumahan, Anda dapat mencoba mengonsumsi jahe.

Konsumsi kafein
Kafein adalah elemen alami yang signifikan dapat membantu mengurangi gejala asma. Kafein mengandung sifat yang mirip dengan teofilin. Sebagai informasi, teofilin adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai masalah yang disebabkan oleh asma, seperti sesak napas, sesak dada, dan mengi. Selain itu, jika tidak suka kopi, penderita asma bisa meminum minuman lain seperti teh hitam atau teh hijau.

Baca juga: Awas, GERD Juga Bisa Memicu Asma, Cek Penyebabnya

Berita terkait

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

26 hari lalu

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

38 hari lalu

Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya

Batuk yang terus terjadi di malam hari sehingga mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut ragam pemicunya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

22 Februari 2024

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

Petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan dan penyakit jantung. Pahami gejalanya dan cara pencegahannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.

Baca Selengkapnya

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

16 Februari 2024

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

10 Februari 2024

Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

"Silakan saja bila ada pihak yang mau mengirimkan bantuan tersebut ke Phillip yang disandera sejak 7 Februari 2023," kata Kapolda Papua.

Baca Selengkapnya

Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

1 Februari 2024

Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

Putri mendiang Glenn Fredly, Gewa pernah jalani perawatan intensif di rumah sakit akibat pneumonia atau radang paru-paru. Apa sebenarnya penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Terbakar di Morowali, 2 Operator Crane Sesak Napas

20 Januari 2024

Tungku Smelter Terbakar di Morowali, 2 Operator Crane Sesak Napas

Tungku smelter milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah terbakar pada Jumat malam, 19 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Dokter Ungkap Gejala Pneumonia pada Anak, Kapan Perlu Dibawa ke RS?

7 Desember 2023

Dokter Ungkap Gejala Pneumonia pada Anak, Kapan Perlu Dibawa ke RS?

Gejala pneumonia pada anak umumnya diawali demam, batuk atau pilek, lalu sesak napas, biasanya terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut.

Baca Selengkapnya

Waspada Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi, Bisa Sebabkan Penyakit Silikosis

6 Desember 2023

Waspada Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi, Bisa Sebabkan Penyakit Silikosis

Waspada terhadap abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi bisa menjadi penyebab penyakit silikosis. Apakah itu?.

Baca Selengkapnya