Jenis Pendarahan Otak, Pengobatan dan Pencegahan

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 28 Desember 2022 20:45 WIB

Ilustrasi otak. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Pendarahan otak dapat terjadi di dalam jaringan otak atau di luarnya. Ketika terjadi di luar jaringan otak, pendarahan melibatkan satu atau lebih lapisan pelindung atau membran yang menutupi otak.

Pendarahan otak pun terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasannya.

Pendarahan epidural
Ini adalah saat darah terkumpul di antara tengkorak dan lapisan luar yang tebal, yang disebut dura mater. Tanpa pengobatan, kondisi ini dapat membuat tekanan darah naik, membuat Anda kesulitan bernapas, menyebabkan kerusakan otak, atau menyebabkan kematian. Pendarahan epidural biasanya terjadi karena cedera (sering melibatkan patah tulang tengkorak) yang merobek pembuluh darah di bawahnya.

Pendarahan subdural
Ini adalah saat darah bocor antara dura mater dan lapisan tipis di bawahnya, yang disebut arachnoid mater. Ada dua jenis utama pendarahan subdural, tipe akut yang bisa meningkatkan kematian 37-90 persen. Pendarahan subdural akut dapat terjadi setelah kepala terbentur akibat jatuh, kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga, atau jenis trauma lain. Pendarahan subdural kronis terbentuk secara bertahap.

Dengan penanganan serta pengobatan yang cepat tentu akan menghasilkan pemulihan yang lebih baik. Biasanya disebabkan oleh cedera kepala yang tidak terlalu serius pada orang lanjut usia, sedang mengonsumsi obat pengencer darah, atau mengalami penyusutan otak akibat demensia atau gangguan penggunaan alkohol.

Advertising
Advertising

Pendarahan subarachnoid
Pendarahan ini merupakan penimbunan darah di dalam lapisan pelindung otak. Kondisi ini umumnya ditandai dengan sakit kepala hebat yang terjadi secara tiba-tiba. Pendarahan subarachnoid atau subarachnoid hemorrhage (SAH) dapat terjadi secara spontan tanpa didahului cedera kepala. Tanpa pengobatan, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kematian. Tanda peringatan utama untuk jenis pendarahan ini adalah sakit kepala parah yang tiba-tiba.

Perdarahan intraserebral
Ini adalah pendarahan otak ketika darah menggenang di jaringan otak, penyebab stroke paling umum kedua sekaligus yang paling mematikan. Biasanya karena tekanan darah tinggi jangka panjang yang tidak diobati.

Pengobatan
Untuk mengevaluasi kerusakan otak, dokter akan menentukan otak bagian mana yang mengalami pendarahan berdasarkan gejala yang timbul serta melalui pemeriksaan fisik, dan tes pencitraan CT scan atau MRI otak. Jika lokasi pendarahan sudah bisa dipastikan, dokter akan melakukan langkah pengobatan yang sesuai.

Pendarahan otak adalah kondisi kegawatan medis yang perlu segera ditangani di unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Jika pendarahan otak menimbulkan koma atau kesulitan bernapas, penderita perlu mendapatkan tindakan intubasi untuk memberi napas buatan. Pemasangan infus untuk pemberian cairan dan obat-obatan juga diperlukan. Jika kondisi memburuk, pendarahan otak perlu mendapat pemantauan ketat oleh dokter di ruang perawatan intensif di rumah sakit.

Penanganan pendarahan di otak tergantung pada lokasi, penyebab, dan luasnya pendarahan. Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah pendarahan. Obat-obatan tertentu juga dapat diresepkan, termasuk penghilang rasa sakit, kortikosteroid, atau osmotik untuk mengurangi pembengkakan dan antikonvulsan untuk mengendalikan kejang.

Bisakah sembuh dari pendarahan otak? Tingkat kesembuhan tergantung pada ukuran pendarahan dan jumlah pembengkakan yang dialaminya, Beberapa pasien mungkin saja sembuh total. Tapi, dengan adanya komplikasi seperti stroke, kejang, atau efek samping dari pengobatan atau perawatan bisa menyebabkan kematian meskipun telah dilakukan perawatan medis dengan segera.

Bisakah pendarahan otak dicegah?
Karena sebagian besar pendarahan otak terkait faktor risiko tertentu, Anda dapat meminimalkan risiko dengan cara berikut:

-Mengobati tekanan darah tinggi. Studi menunjukkan 80 persen pasien pendarahan otak memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Satu-satunya hal terpenting yang dapat dilakukan adalah mengendalikannya melalui diet, olahraga, dan pengobatan.

-Jangan merokok

-Jangan gunakan narkoba. Kokain, misalnya, bisa meningkatkan risiko pendarahan di otak.

-Berkendaralah dengan hati-hati, dan kenakan sabuk pengaman. Jika mengendarai sepeda motor, sepeda, atau papan seluncur, selalu gunakan helm.

-Selidiki operasi korektif. Jika menderita kelainan seperti aneurisma, operasi dapat membantu mencegah pendarahan di kemudian hari.

-Hati-hati dengan warfarin (coumadin). Jika mengonsumsi obat pengencer darah ini, tindak lanjuti secara teratur dengan dokter memastikan kadar darah berada dalam kisaran yang benar.

Baca juga: Indra Bekti Alami Pendarahan Otak, Ini Penyebab dan Gejalanya

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

9 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

9 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

9 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

10 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

10 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

10 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

11 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya