Spesialis Saraf Beri Penjelasan soal Kasus Pendarahan Otak seperti Indra Bekti

Reporter

Antara

Jumat, 30 Desember 2022 11:33 WIB

Indra Bekti dan Indy Barends. Foto: Instagram Cherrywish Official.

TEMPO.CO, Jakarta - Pembawa acara dan penyiar radio Indra Bekti mengalami pendarahan otak setelah ditemukan pingsan di toilet usai mengisi sebuah acara pada 28 Desember 2022. Ia dikabarkan langsung menjalani dua kali operasi.

Guru Besar bidang kesehatan dan dokter ahli saraf Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turuna, Sp.S (K), menjelaskan tentang pendarahan otak. Secara umum, ia menjelaskan kasus itu bisa terjadi karena dua hal, yakni pipa pada otak tersumbat, atau pecah seperti yang dialami Indra Bekti.

“Secara umum, otak kita kan tentu ada suplai darah lewat pipa-pipa yang sumbernya dari jantung. Kemudian ada pipa yang disebut dengan pembuluh darah arteri yang menuju ke otak,” ungkapnya. “Pipa-pipa ini tentu memperdarahi atau menyuplai oksigen, nutrisi ke semua daerah otak, baik otak bagian belakang, depan, tengah, di batang, dan sebagainya. Cuma karena beberapa hal, suplai ini bisa terganggu, bisa karena dua hal. Satu karena pipanya tersumbat. Jadi pipanya tetap utuh tapi dia tersumbat atau pipanya tidak tersumbat tetapi pecah.”

Lebih lanjut, Yuda menjelaskan pecahnya pipa tersebut juga bisa terjadi karena dua hal, yakni pipa yang rapuh atau terjadi tekanan di luar batas yang menyebabkan pipa tersebut pecah.

“Sekarang yang dibahas yang pipanya pecah. Pipa pecah ini bisa dua hal, bisa karena memang pipanya rapuh atau karena tekanan luar batas, jadilah pecah,” kata Yuda. “Saya tidak tahu di kasus Indra Bekti, tapi sebelumnya diinformasikan kalau Indra Bekti mengalami tekanan darah tinggi. Itu faktor risiko pertama. Jadi kalau tekanan yang sangat tinggi itu salah satunya hipertensi.”

Advertising
Advertising

Faktor penyebab
Indra Bekti sendiri dikabarkan mengalami pendarahan otak saat berada di kamar mandi. Menurut Yuda, kejadian ini memang cukup sering terjadi sebab banyak faktor yang dapat terjadi, seperti mengejan terlalu kuat atau bersin yang sangat keras. Hal itulah yang menyebabkan tekanan darah dapat melonjak.

“Tadi saya sudah baca sekilas kejadiannya di kamar mandi. Saya enggak tahu tapi memang sering terjadi di kamar mandi karena misalnya mengejan yang sangat kuat atau bersin yang sangat kuat yang tiba tiba tekanan darah meninggi sesaat,” ujar Yuda. “Tetapi, pada dasarnya sebenarnya dia sudah ada hipertensi dan hipertensinya mungkin sudah lama juga sehingga sebenarnya pipa itu sudah mulai menipis atau menggelembung, karena kalau balon tekanannya kita tinggikan akan semakin menipis permukaannya sampai pada satu titik ia tidak tahan dan pecah.”

Apabila mengalami pendarahan otak karena pipa yang pecah, Yuda mengatakan darah yang keluar pun akan menekan struktur di sekitarnya. Jika menekan bagian otak, hal tersebutlah yang menyebabkan orang tak sadarkan diri.

“Pecahan ini tentu darah akan keluar dari pipa. Karena keluar dari pipa darah ini tentu akan menekan struktur di sekitar karena otak letaknya di dalam tengkorak yang keras, tidak mungkin lentur,” jelas Yuda. “Jadi kalau ada darah keluar dari situ akibatnya akan menekan otak yang mungkin menyebabkan tidak sadar.”

Baca juga: Pendarahan Otak Indra Bekti, Ini Penjelasan Komplit Penyebab dan Gejalanya

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

17 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

7 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

7 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

8 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

8 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

10 hari lalu

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

10 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

14 hari lalu

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.

Baca Selengkapnya

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

15 hari lalu

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya