Belajar dari Pesaing Usaha, Kenapa Tidak?

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 30 Desember 2022 16:20 WIB

Seorang pengunjung sedang berbelanja tas dan dompet di Toko Permata, Kampung Tegalangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 20 Januari 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Mempelajari taktik pesaing usaha mungkin dinilai sebagai tindakan meniru yang sangat tidak etis, bahkan terkesan ilegal. Tapi, tak bisa dipungkiri cara ini bisa dibilang cerdik, suatu bisnis mempelajari rencana pemasaran agar bisa unggul dan mengefektifkan praktik bisnis yang ada. Pasalnya, pesaing menjual dagangannya ke target pasar yang sama.

Jika apa yang mereka lakukan berhasil maka Anda bisa bertaruh itu juga bisa berhasil untuk Anda. Ini adalah strategi tersendiri yang dapat dengan mudah meningkatkan efektivitas penjualan. Dilansir dari Entrepreneur, berikut tiga alasan Anda harus meniru taktik pesaing usaha.

Belajar dari kesalahan orang lain
Semua orang membuat kesalahan. Bahkan, kesalahan terkecil saja dapat merugikan kesuksesan kampanye dan membuat Anda harus mengeluarkan dana lebih untuk sesuatu yang tidak terlalu memberikan dampak signifikan sehingga dengan mempelajari pesaing terkadang Anda bisa meminimalisir kesalahan.

Bayangkan Anda memiliki salah satu dari dua toko sepatu populer di kota. Lalu, pesaing telah membuka lokasi kedua dan mengirimkan brosur sebanyak delapan halaman untuk mengumumkan pembukaan tokonya. Dalam brosur tersebut, mereka menyertakan informasi hebat tentang bisnis, fakta mengesankan tentang kualitas sepatu, dan memberikan undangan kepada pembaca untuk datang melihat lokasi baru. Tapi, ketika hari itu tiba, segala brosur yang telah disebarluaskan tidak membuat pengunjung datang. Itu artinya Anda bisa melihat ada dua kemungkinan masalah atas brosur yang disebarluaskan.

Pertama, tidak ada dorongan untuk membuat orang berkunjung sehingga ketika tidak mencari sepatu baru, mereka tidak punya alasan lain untuk datang. Kedua, brosur dengan delapan halaman itu terlalu panjang apabila digunakan hanya untuk mengumumkan pembukaan toko. Format yang digunakan pesaing tidak sesuai dengan penawaran mereka. Sekarang, Anda tahu lebih baik. Melihat pembukaan toko baru mereka tidak sukses besar, Anda tahu untuk tidak menggunakan pendekatan serupa saat membuka lokasi berikut.

Advertising
Advertising

Mengetahui lebih jauh tentang pasar
Kebalikan dari situasi yang dijelaskan di atas, terkadang Anda bisa belajar banyak dari kompetitor. Lagipula, mereka bertahan dalam bisnis jadi pasti melakukan sesuatu dengan benar. Anda dapat mempelajari informasi baru tentang target pasar dengan mengamati pergerakan pesaing dan melihat apa yang direspons pasar.

Contohnya, alih-alih membuat brosur delapan halaman, diketahui pesaing mengirimkan pemberitahuan dengan salinan yang menarik untuk dilihat. Selain itu, mereka juga menyertakan "Diskon 10 persen!" sehingga membuat mata tertarik secara alami.

Pada hari pembukaan, setengah masyarakat kota membeli sepatu baru dengan diskon 10 persen sehingga ini bisa dijadikan pelajaran, yakni ketika membuka lokasi berikutnya, Anda juga dapat mencoba mengirimkan pemberitahuan dengan diskon. Tapi, Anda juga harus membedakan desain dan tulisan yang ada. Sekali lagi, ini bukan tentang plagiarisme tapi mempelajari konsep keberhasilan yang sama.

Menciptakan strategi tertentu
Sepintas, gagasan meniru atau bahkan mempelajari pesaing mungkin tampak seperti keputusan yang buruk tapi ternyata tidak. Strategi ini akan membantu mengidentifikasi tren pasar dan mencari tahu apa yang berhasil dan yang tidak. Ingat, tidak ada pemikiran yang benar-benar orisinil. Tentunya, setiap orang di suatu tempat pasti pernah melakukan hal yang sama untuk mengetahui apakah itu berhasil atau tidak.

Baca juga: 5 Tipe Orang yang Diperlukan kala Membangun Usaha

Berita terkait

Solo Great Sale 2024 Berhadiah Mobil

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Berhadiah Mobil

Kota Solo kembali menghadirkan event Solo Great Sale yang berlangsung selama satu bulan penuh. Berhadiah motor listrik hingga mobil.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

3 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

4 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Promo Gajian di Yoshinoya, Pepper Lunch, dan HokBen: Diskon 50 Persen hingga Beli 1 Gratis 1

7 hari lalu

Promo Gajian di Yoshinoya, Pepper Lunch, dan HokBen: Diskon 50 Persen hingga Beli 1 Gratis 1

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024. Cek daftar lengkap promo tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

8 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

11 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Shopee Berikan Voucher Kaget untuk Kembalikan Semangat Pengguna Pasca Lebaran

14 hari lalu

Shopee Berikan Voucher Kaget untuk Kembalikan Semangat Pengguna Pasca Lebaran

Shopee menghadirkan kampanye 5.5 Voucher Kaget atau spesial diskon pasca Lebaran, mulai tanggal 15 April - 5 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

16 hari lalu

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

17 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya