Macam Terapi untuk Atasi Cedera Olahraga

Reporter

Antara

Rabu, 4 Januari 2023 22:24 WIB

Pesepakbola Timnas Indonesia U 19, Dimas Drajad saat menjalani Krioterapi usai latihan fisik di lapangan Agrokusuma Batu, Jawa Timur (21/11). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kedokteran olahraga Grace Joselini Corlesa mengatakan penanganan cedera olahraga akibat bermain sepak bola dapat berupa tindakan non-operatif maupun operatif. Dokter di Sport Medicine, Injury and Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu mengatakan tindakan non-operatif dapat diterapkan pada cedera ringan yang tidak memerlukan operasi.

Penanganan yang dapat dilakukan yakni PRICE, maksudnya Protect (melindungi bagian yang cedera), Rest (mengistirahatkan area yang cedera), Ice (memberikan kompres dingin pada area yang cedera untuk mengurangi inflamasi), Compress (sedikit memberikan tekanan pada area yang cedera), Elevate (meninggikan anggota tubuh yang cedera) pada 24-36 jam setelah terjadinya cedera.

"Apabila keluhan nyeri atau pembengkakan tidak mereda, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter spesialis kedokteran olahraga," saran Grace.

Ia mengatakan spesialis kedokteran olahraga akan melakukan pemeriksaan fisik, wawancara riwayat kesehatan, kronologi terjadinya cedera, dan merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang dengan MRI, CT-Scan, atau X-ray untuk menentukan diagnosis. Setelah diagnosis ditentukan, dokter kemudian akan merancang program pemulihan yang sesuai dengan kondisi pasien.

"Biasanya diperlukan sesi menggunakan teknologi medis dalam periode cedera akut dan sesi exercise untuk membantu memulihkan otot dan sendi yang cedera dan agar pasien dapat kembali berolahraga dan beraktivitas kembali pascacedera," katanya.

Advertising
Advertising

Macam terapi
Beberapa teknologi medis untuk penanganan cedera termasuk krioterapi atau terapi dingin. Menurutnya, prosedur terapi dingin dapat digunakan untuk menangani cedera olahraga akut. Metode ini biasa dilakukan setelah operasi atau rekonstruksi sendi karena dapat membantu mengurangi cedera secara efektif, misalnya pada penanganan pergeseran tulang, patah tulang, memar, keseleo, dan lainnya. Sesi perawatan per pasien rata-rata 1-2 menit, tergantung klinis dan target terapi serta instruksi dokter yang merawat.

Teknologi lain yakni Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), metode penanganan non-invasif yang melibatkan arus listrik bertegangan rendah. Anggota tubuh yang terasa nyeri akan dialiri impuls listrik yang menjalar pada serabut saraf, sehingga membantu mengurangi kepekaan terhadap rasa nyeri atau sakit. Durasi pengobatan TENS yang optimal adalah 40 menit.

Ada juga terapi ultrasound. Metode ini menggunakan gelombang suara untuk merangsang jaringan di sekitar area cedera. Getaran gelombang suara dapat merangsang produksi kolagen dan menciptakan panas dalam jaringan sehingga mampu mendorong penyembuhan pada jaringan lunak dengan meningkatkan metabolisme pada tingkat sel.

Metode ini berguna untuk membantu proses penyembuhan tulang, penanganan cedera ligamen, dan lainnya. Jenis terapi ultrasound tergantung pada kondisi cedera. Untuk nyeri myofascial, terkilir, atau keseleo dapat digunakan ultrasound termal. Untuk jaringan parut, pembengkakan, dan sindrom saluran karpal, ultrasound mekanis dapat bekerja lebih baik. Waktu perawatan tergantung pada ukuran area yang dirawat, frekuensi, dan intensitas yang digunakan (5-15 menit).

Terakhir, ada olahraga dan terapi latihan pascacedera. Grace menuturkan tujuan program terapi latihan adalah untuk mengembalikan semua aspek kesehatan seperti sebelum cedera dengan cara yang terkontrol dan terpantau. Menurutnya, terapi latihan harus dimulai sesegera mungkin setelah fase peradangan awal, 72 jam.

Dalam tahapan ini dilakukan latihan fleksibilitas untuk meminimalisasi penurunan kisaran gerak sendi, latihan memperkuat otot, hingga latihan keseimbangan. Penanganan cedera juga dapat dilakukan melalui tindakan operatif. Grace mengatakan, pada penanganan cedera olahraga yang membutuhkan tindakan operasi, dokter spesialis bedah ortopedi konsultan cedera olahraga dan artroskopi akan menggunakan artroskopi dengan sayatan minimal sehingga pasien dapat pulih lebih cepat dibanding operasi konvensional.

Teknologi medis penanganan cedera ini sudah tersedia di Sport Medicine, Injury, Recovery Center (SMIRC) RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Klinik ini dilengkapi dengan berbagai alat latihan dan pemulihan cedera, mulai dari penanganan dan pemulihan cedera, peningkatan performa olahraga, hingga pendampingan olahraga khusus bagi pasien dengan kondisi medis tertentu.

Baca juga: Ragam Cedera yang Sering Dialami Pemain Sepak Bola

Berita terkait

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

3 jam lalu

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

1 hari lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

2 hari lalu

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

2 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

3 hari lalu

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

3 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

3 hari lalu

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

5 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

6 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya