Dampak Gadget Bagi Anak-anak dan Anak Balita

Reporter

Rindi Ariska

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 6 Januari 2023 11:36 WIB

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com

TEMPO.CO, Jakarta -Penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan dampak gadget yang buruk bagi kesehatan fisik maupun mental pada anak-anak.

Penggunaan gadget memang sudah menjadi mainan sehari-hari untuk semua kalangan, bahkan anak balita. Bahaya penggunaan gadget pada anak sebaiknya dihindari, dengan cara tidak membiarkan mereka terpapar teknologi tersebut secara berlebihan.

Baca : Jangan Sembarangan, Begini Tanda-tanda Anak Balita Siap Pegang Gadget

Mengutip dari kominfo.kedirikab.go.id, menggunakan gadget terlalu lama dapat memengaruhi kesehatan fisik, mental, dan emosional anak. Penelitian di Bristol University tahun 2010 mengungkapkan, bahaya penggunaan gadget pada anak dapat meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, kurang atensi, autisme, kelainan bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya.

Menonton layar pada handphone secara terus menerus dan lupa waktu akan meningkatkan risiko mata lelah. Anak yang kecanduan gadget pun akan sulit tidur dan susah fokus.

Masalah Kecemasan, Kesepian, Rasa Bersalah

Advertising
Advertising

Masalah mental lainnya yang mungkin timbul antara lain kecemasan, kesepian, rasa bersalah, dan perubahan suasana hati. Penggunaan gadget berlebih juga berisiko autisme pada anak-anak.

Tidak sedikit anak yang menjadi agresif dan mudah marah jika orang tua tidak membolehkannya untuk bermain gadget. Hal ini bisa menghambat tumbuh kembangnya dalam hal menahan diri, berpikir, dan mengendalikan emosi.

Selain itu, pengaruh gadget untuk anak yaitu bahaya paparan radiasi. Mengutip dari yankes.kemkes.go.id, paparan radiasi dari gadget sangat berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan anak.

Radiasi gadget sangat beresiko mengakibatkan gangguan terhadap perkembangan otak dan sistem imun anak. Anak-anak lebih rentan terhadap resiko radiasi dibandingkan orang dewasa. Selain radiasi sinyal yang terpancar dari gadget, pancaran cahaya monitornya juga tidak baik bagi anak.

Dampak buruk penggunaan gadget lainnya adalah dapat menyebabkan kecanduan dan ketergantungan. Pada usia 0-2 tahun, otak anak bertumbuh dengan cepat hingga dia berusia 21 tahun. Perkembangan otak anak sejak dini dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan.

Anak yang memiliki ketergantungan dengan gadget cenderung akan mengalami hambatan dan proses perkembangannya. Hal ini karena anak yang asyik bermain gadget jarang bergerak sehingga membuat proses pertumbuhan terganggu. Demikian beberapa telaah dampak gadget bagi anak-anak, termasuk anak balita yang wajib diketahui orang tua sebagai bagian dari parenting.

RINDI ARISKA
Baca : Win win Solution Supaya Anak dan Orang Tua Tak Kecanduan Gadget

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

11 hari lalu

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues

Baca Selengkapnya

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

21 hari lalu

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.

Baca Selengkapnya

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

22 hari lalu

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

39 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

Balita di Tangerang Diduga Jadi Korban Kekerasan, Ada Luka di Mata dan Gigitan di Sekujur Tubuh

28 Februari 2024

Balita di Tangerang Diduga Jadi Korban Kekerasan, Ada Luka di Mata dan Gigitan di Sekujur Tubuh

Polresta Tangerang tengah menyelidiki dugaan kekerasan yang dialami balita berusia 4 tahun itu.

Baca Selengkapnya

MPASI: Finger Food Penting untuk Pemenuhan Gizi Seimbang

26 Februari 2024

MPASI: Finger Food Penting untuk Pemenuhan Gizi Seimbang

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam pemenuhan gizi seimbang dan pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Sebabkan Depresi, Ini Takaran yang Dinilai Pas

26 Februari 2024

Hasil Riset: Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Sebabkan Depresi, Ini Takaran yang Dinilai Pas

Penelitian yang diterbitkan BMC Psychiatry menyatakan bahwa asupan gula yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

1 Februari 2024

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

Lebih dari 7,5 juta anak balita akan menerima vaksin polio di 21 dari 34 provinsi di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Balita di India Diserang Anjing Galak

24 Januari 2024

Balita di India Diserang Anjing Galak

Sudah tiga kali kejadian di Delhi India sepanjang Januari 2024, anak-anak diserang anjing galak.

Baca Selengkapnya

Balita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah

24 Januari 2024

Balita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah

Balita MN melihat ada lubang kemudian memasukkan tangannya ke dalam lubang yang diduga merupakan sarang ular itu.

Baca Selengkapnya